Produksi Nira Naik 100%, Petani Kelapa Lampung Timur Berterima Kasih pada NGO, Bukan Pemerintah

menurut Sutiman, pemerintah tidak pernah mendampingi petani kelapa untuk penanganan hama.

Wakos Reza Gautama
Sabtu, 21 September 2024 | 13:21 WIB
Produksi Nira Naik 100%, Petani Kelapa Lampung Timur Berterima Kasih pada NGO, Bukan Pemerintah
Program manager WEI Billy Hasby saat memberi sambutan di acara Hari Temu Tani di Lampung Timur, Sabtu (21/9/2024). [Suara.com/Agus Susanto]

SuaraLampung.id - Petani kelapa di Lampung Timur berharap pemerintah bisa memberikan regulasi terkait pupuk subsidi. Selama ini petani kelapa hanya mengandalkan pupuk organik sebagai penyubur tanaman dan pendongkrak produksi nira.

Petani kelapa asal Kecamatan Sekampung Udik, Sutiman, mengatakan, pupuk adalah bahan pokok pendongkrak hasil produksi buah kelapa. Namun untuk membeli pupuk nonorganik Sutiman tidak mampu karena harganya mahal.

"Selama ini kawan kawan petani kelapa selalu menggunakan pupuk organik, kalau pupuk nonorganik cukup mahal dan tidak sesuai kecuali ada subsidi dari pemerintah," kata Sutiman, Sabtu (21/9/2024).

Bukan hanya persoalan pupuk, petani kelapa juga berharap pendampingan dari pemerintah terkait persoalan hama.

Baca Juga:Terima Pendaftaran Dawam-Ketut, KPU Lampung Timur Dilaporkan ke Bawaslu

Selama ini menurut Sutiman, pemerintah tidak pernah mendampingi petani kelapa untuk penanganan hama. Justru kata dia, NGO Widya Erti Indonesia (WEI) yang mendampingi para petani kelapa Lampung Timur.

Pendampingan mulai dari persoalan penanggulangan hama, hingga pembinaan swadaya masyarakat, dengan tujuan agar petani kelapa memiliki ketrampilan selain hanya terfokus pada produksi gula merah.

"Justru dari Widya Erti Indonesia sebuah NGO yang mendampingi kami selama setahun ini, dengan program sekolah lapang penangan hama hingga pemberdayaan sumberdaya manusia," kata Sutiman.

Semenjak ada pendampingan dari WEI dalam setahun terakhir hasil produksi nira Sutiman naik 100 persen. Sebelumnya satu pohon bisa mendapatkan 1 liter nira saat ini bisa mencapai 2 liter.

"Pendongkrak naiknya nira yakni pupuk dan pembasmian hama, dan kami ratusan petani kelapa sudah mendapat ilmu cara pembasmi hama dan pembuatan pupuk," kata Sutiman.

Baca Juga:Dawam-Ketut Melaju di Pilkada Lampung Timur 2024

Program manager WEI Billy Hasby mengatakan, program yang dilakukan WEI bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani yang berkelanjutan, untuk membuka ruang ekonomi alternatif yang potensial bagi masyarakat lokal.  WEI mendorong penguatan kelembagaan, peningkatan peran perempuan, dan pengembangan produk lokal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini