SuaraLampung.id - KPU Lampung memberikan edukasi politik terhadap kelompok termarginalkan atau pemilih rentan, khususnya perempuan lansia (lanjut usia) guna meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada 2024.
Koordinator Divisi Sosdiklih dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi Lampung Antoniyus Cahyalana mengatakan, terdapat 1.290.483 jiwa pemilih lansia pada Pemilu 2024 lalu.
"Mereka perlu diedukasi, diberikan literasi digital, untuk meningkatkan pemahaman dunia digital,” kata Antoniyus Cahyalana, Selasa (13/8/2024).
Menurut dia, penting memberikan edukasi politik kepada kelompok marginal di provinsi ini karena jumlahnya hampir 20 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Lampung yakni 6.539.128 jiwa.
Baca Juga:Pertumbuhan Ekonomi Lampung di Tahun 2025 Diproyeksi Mencapai 5,3 Persen
"Kami tidak pernah sangka kelompok pemilih rentan ini ternyata mahir bermain media sosial. Padahal kami asumsikan mereka ini kelompok masyarakat yang gagap teknologi, maka sosialisasi dan edukasi perlu ditingkatkan," kata dia.
Oleh sebab itu, pihaknya pun mengingatkan kepada para kelompok rentan agar tidak menyebarkan berita-berita hoaks yang diperoleh lewat pesan WhatsApp dan saring terlebih dahulu informasi yang didapatkan sebelum menyebarluaskannya.
“Kami juga memberitahukan ciri-ciri berita hoaks itu seperti apa, termasuk penipuan-penipuan melalui media sosial," kata dia.
Namun, lanjut Antoniyus, tidak mudah memberikan pendidikan politik bagi pemilih lansia di tengah keterbatasan fisik dan penurunan kemampuan kognisi. Sehingga metodologi dan model pendidikan atau edukasi yang berbeda harus diterapkan dengan kelompok pemilih muda.
"Kami harap sosialisasi dan pendidikan pemilih bagi perempuan lansia ini dapat meningkatkan partisipasi mereka pada Pilkada 27 November 2024 mendatang," kata dia. (ANTARA)
Baca Juga:PAD Lampung Tahun 2025 Diproyeksi Mencapai Rp3,4 Triliun