Waspada! 222 Kasus DBD di Pesisir Barat, Terbanyak di Pesisir Tengah

saat ini kasus DBD patut diwaspadai menyusul curah hujan tinggi juga terkadang kemarau

Wakos Reza Gautama
Selasa, 09 Juli 2024 | 21:08 WIB
Waspada! 222 Kasus DBD di Pesisir Barat, Terbanyak di Pesisir Tengah
Ilustrasi fogging. Kasus DBD di Pesisir Barat tercatat sebanyak 222 kasus. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pesisir Barat menangani sebanyak 222 kasus demam berdarah dengue (DBD) sejak awal Januari hingga Juni 2024.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat Suryadi mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi terhadap warga untuk selalu waspada terhadap DBD.

"Jumlah kasus DBD yang terlaporkan dari puskesmas dan rumah sakit dalam kurun waktu bulan Januari sampai dengan Juni 2024 berjumlah 222 kasus," kata Suryadi.

Untuk kasus terbanyak yang terlapor saat ini ada di Kecamatan Pesisir Tengah. Pihak Dinas Kesehatan sudah melakukan fogging (pengasapan) pada titik yang terdapat kasus DBD.

Baca Juga:Hempasan Gelombang Renggut Nyawa Nelayan di Pesisir Barat

"Fogging dilakukan dengan radius 100 meter depan belakang kiri kanan dari rumah yang terdapat jentik nyamuknya," ujar Suryadi.

Masih banyaknya kasus DBD di wilayah tersebut, menurut Suryadi, menandakan bahwa populasi nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penularan DBD masih tinggi.

Menurutnya, saat ini kasus DBD patut diwaspadai menyusul curah hujan tinggi juga terkadang kemarau sehingga mudah berkembang biak populasi nyamuk Aedes aegypti.

Untuk itu, Dinas kesehatan melalui puskesmas mengimbau kepada masyarakat melalui penyuluhan untuk selalu bersama-sama melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di rumah dan lingkungannya masing-masing.

Guna mencegah dan mengantisipasi lonjakan kasus DBD, pihaknya akan menggencarkan pemberantas sarang nyamuk serta sosialisasi penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Baca Juga:Perahu Terbalik Dihempas Ombak, Nelayan Muda Hilang di Perairan Pesisir Barat

"Untuk DBD upaya yang sudah dilakukan adalah PSN 3M plus yaitu pemberantasan sarang nyamuk serta G1R1J yaitu gerakan 1 rumah 1 pemantau jentik," katanya.

Ia juga mengatakan penyebab utama keberadaan nyamuk penyebar DBD adalah hidup di lingkungan yang kurang bersih, sehingga penerapan PHBS sangat penting dilakukan, khususnya di tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Untuk mencegah semakin banyaknya warga yang tertular DBD, pihaknya mengimbau dan mengajak masyarakat meningkatkan kewaspadaan melalui 3M Plus yaitu menutup, menguras, dan mengubur, serta menerapkan PHBS.

Apabila masyarakat ada yang mengalami panas, demam tanpa sebab yang jelas, kata dia, segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini