Menengok Bendung Agroguruh Tulang Punggung Pertanian di Lampung

Bendung Agroguruh sebagai salah satu infrastruktur pengairan tua itu

Wakos Reza Gautama
Kamis, 09 Mei 2024 | 11:40 WIB
Menengok Bendung Agroguruh Tulang Punggung Pertanian di Lampung
Menengok Bendungan Agroguruh di Pesawaran, Lampung. [ANTARA]

Penjaga Bendung Agroguruh dari Dinas Pengairan Kabupaten Lampung Tengah, Erik Yipito, mengatakan bahwa bendung tersebut kini terdiri dari 13 pintu air yang berfungsi mengatur debit muka air.

Di zaman kolonial, Bendung Agroguruh hanya memiliki tiga pintu air yang semua terbuat dari kayu, karena bendung tersebut saat pembuatannya dilakukan secara manual menggunakan cangkul dan peralatan sederhana.

Namun, dengan adanya penambahan, semua pintu air diperbaharui menggunakan besi dan buka tutup pintu tidak secara manual lagi melainkan dengan mesin yang dimulai sejak 1980-an.

"Saat ini di sebelah kiri ada lima pintu untuk pengairan Daerah Irigasi Punggur Utara dan sebelahnya lagi ada delapan pintu ditambah dua pintu pembuangan," ujar Erik Yipito menjelaskan.

Baca Juga:Curi Motor di Teras Rumah, Pria di Lampung Timur Masuk Bui

Selain sebagai penyedia air bagi daerah irigasi melalui Sekampung Sistem, Bendung Agroguruh juga menyediakan air baku bagi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Bandarlampung sebanyak 750 liter per detik.

Selain Bendung Agroguruh yang menjadi cikal bakal Sekampung Sistem, adapula irigasi peninggalan Belanda lain yang dibangun di tahun yang hampir bersamaan yakni di 1926. Sistem irigasi ini memanfaatkan aliran air dari Way Tebu di Kabupaten Tanggamus menuju Kabupaten Pringsewu dan membentuk Way Tebu Sistem.

Seperti diketahui, Daerah Irigasi Way Tebu Sistem terbagi menjadi empat yaitu Irigasi Way Tebu I dan Way Tebu II dibangun sejak 1926, kemudian pembangunan Way Tebu III di 1927 dan Way Tebu IV dibangun pada 1938.

Irigasi Way Tebu ini mampu menyediakan air irigasi dengan potensi untuk 5.298 hektare, dan potensi fungsional seluas 4.188 hektare.

Secara rinci, Daerah Irigasi Way Tebu I dan II memiliki luas potensi 488 hektare lalu luas fungsi 488 hektare dengan panjang saluran induk 5.200 meter dan berfungsi menampung air dari Way Tebu, irigasi ini terletak di Pekon Banjar Agung Udik Kabupaten Tanggamus.

Baca Juga:Jadwal JCH Kloter Pertama Asal Bandar Lampung Masuk Asrama Haji

Lalu, Daerah Irigasi Way Tebu III memiliki luas potensi 2.150 hektare dengan luas fungsi 1.514 hektare dengan panjang saluran induk 4.552 meter dan terletak di Pekon Bumiratu, Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini