Harga Pertamax Terbaru, Pertamina Turunkan Harga BBM Non Subsidi

Untuk Pertamax Turbo (RON 98), harganya disesuaikan menjadi Rp14.950 dan Pertamax (RON 92) menjadi Rp13.900.

Tasmalinda
Sabtu, 01 Oktober 2022 | 12:16 WIB
Harga Pertamax Terbaru, Pertamina Turunkan Harga BBM Non Subsidi
harga pertalite dan pertamax terbaru. Harga pertamax terbaru. [Pixabay.com]

SuaraLampung.id - Pertamina Patra Niaga, subholding komersil dan perdagangan PT Pertamina (Persero) menyesuaikan harga Bahan Bakar Minyak non subsidi mulai berlaku hari ini.

"Evaluasi dan penyesuaian harga untuk BBM non subsidi akan terus kami lakukan secara berkala setiap bulannya. Berdasarkan perhitungan, pada periode September lalu untuk produk gasoline (bensin) yakni Pertamax Series mengalami penyesuaian turun harga, sedangkan untuk produk gasoil (diesel) Dexlite dan Perta Dex penyesuaiannya naik harga," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting dalam pernyataannya, Sabtu.

Harga ini, berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen seperti di wilayah DKI Jakarta.

Untuk Pertamax Turbo (RON 98), harganya disesuaikan menjadi Rp14.950 dan Pertamax (RON 92) menjadi Rp13.900, sedangkan Dexlite (CN 51) menjadi Rp17.800 dan Perta Dex (CN 53) menjadi Rp18.100 per liter.

Baca Juga:Pemprov Lampung Promosikan Kopi Lewat Kopi Begawi Lampung 2022

"Seluruh harga baru ini sudah sesuai dengan penetapan harga yang diatur dalam Kepmen ESDM No. 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi. Pertamina juga terus berkomitmen untuk menyediakan produk dengan kualitas yang terjamin dengan harga yang kompetitif di seluruh wilayah Indonesia," jelasnya.

Mengenai adanya perbedaan penyesuaian harga pada produk Pertamax Series dan Dex Series, menurut Irto, diakibatkan oleh kondisi energi global, salah satunya adalah geopolitik di Eropa Timur. Kondisi ini menyebabkan tingginya permintaan produk bahan bakar gas di seluruh dunia, dan salah satu substitusi produk bahan bakar gas adalah bahan bakar diesel yang harganya mengacu kepada MOPS Kerosene.

"MOPS Kerosene ini menjadi acuan harga untuk bahan baku produk diesel. Tingginya permintaan dan terbatasnya bahan baku membuat harganya menjadi tetap tinggi, meskipun harga minyak dunia trennya menurun," kata dia menambahkan. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini