"Saya baru tiga bulan tinggal di sini dan semua warga yang tinggal di Kampung Khilafah ini wajib dan sudah jadi anggota Khilafatul Muslimin. Saya saja kerja tukang benarin AC," ujarnya.
Sementara itu, kepala Dusun Karang Anom, Sariman mengatakan bahwa kegiatan warga di Kampung Khilafah biasa saja.
![Kampung Khilafah milik Khilafatul Muslimin di Dusun Karang Anom, RT02 Desa Karang Sari,Jati Agung, Lampung Selatan, Rabu (8/6/2022). [Suaralampung.id/Ahmad Amri]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/06/08/70614-kampung-khilafah.jpg)
"Biasa saja, enggak ada yang aneh-aneh mereka juga berbaur dengan warga di sini hanya saja mereka tinggal ngomplek di situ. Kalau pun ada pengajian ya biasa kayak pengajian para ibu pada umumnya. Mereka juga enggak milih masjid buat solat,"katanya.
Kemudian, ketika ditanya apakah di Kampung Khilafah dipasang Bendera Merah Putih, Sariman mengatakan tidak ada pemasangan Bendera Merah Putih di kompleks Kampung Khilafah.
Baca Juga:Kapolri Tegaskan Tidak Ingin Organisasi Seperti Khilafatul Muslimin Berkembang di Indonesia
"Di dalam kompleks enggak pernah pasang Bendera Merah Putih. Kalau kita pasang di jalan-jalan, mereka enggak ganggu juga, mereka terbuka sama warga di sini,"ujarnya.
Abu Bakar, Ketua Syiar Silaturahmi Dunia Khilafatul Muslimin, menga takan kegiatan anggota Khilafatul Muslimin di Kampung Khilafah pascapenangkapan Abdul Qadir Hasan Baraja berjalan seperti biasa.
"Enggak ada pengaruh pascapenangkapan Khalifah kegiatan seperti biasa berjalan terus , ada anggota berdagang ya berjualan di pasar, kerja bangunan ya kerja," katanya.
Kemudian, ketika ditanya, apakah di kompleks Kampung Khilafah memasang Bendera Merah Putih,dia mengatakan tidak ada pemasangan Bendera Merah Putih.
"Bendera Merah Putih emang enggak pasang di sini. Banyak juga yang pasang Bendera Merah Putih di depan rumahnya ternyata orangnya jadi perampok uang rakyat," ujarnya.
Baca Juga:Sebut Khilafatul Muslimin Organisasi Besar, Polisi: Tidak Bisa Dianggap Sederhana
Penangkapan Abdul Qadir Hasan Baraja juga ditanggapi biasa saja oleh jamaah. Menurut Abu Bakar, pimpinannya itu sudah biasa berhadapan dengan hukum sehingga tidak membuat jamaah khawatir.