Super Garuda Shield 2022, Aroma Persaingan Jenderal Andika vs Jenderal Dudung?

Super Garuda Shield 2022 tercium aroma persaingan antara Jenderal Andika dengan Jenderal Dudung

Wakos Reza Gautama
Rabu, 18 Mei 2022 | 12:43 WIB
Super Garuda Shield 2022, Aroma Persaingan Jenderal Andika vs Jenderal Dudung?
Ilustrasi Jenderal Andika Perkasa dan Jenderal Dudung Abdurachman. [ANTARA]

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengadakan pertemuan dengan US Indo-Pacific Command (USINDOPACOM) membahas program Super Garuda Shield.

USINDOPACOM adalah komando militer gabungan AS di wilayah Indo pasifik di bawah kendali Laksamana John C Aquilino yang berpusat di Hawai. Wakilnya Letjen Stephen Sklenka, seorang marinir.

Laksamana Aquilino bertemu Jenderal Andika di Mabes TNI, Cilangkap. Kemudian Jenderal Andika kembali bertemu dengan Deputi Komandan United States Army Pacific (USARPAC) Mayjen Matthew W McFarlane.

Pertemuan Andika dengan McFarlane ini diunggah di YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa.

Baca Juga:Jenderal Andika Perkasa Ungkap Penyebab Lamanya Penumpasan TPNPB-OPM di Papua

"Dalam video itu saya menangkap ada joke MCFarlane kepada Andika "So now we gotta deliver Super Garuda". Kelihatannya McFarlane bingung. Apalagi draft yang dibahas dalam pertemuan itu adalah draft Garuda Shield 2022 bukan draft Super Garuda Shield 2022," ujar Wenas.

"Pertanyaannya program Garuda Shield mau dikemanakan? Ada kesan kuat, sekali lagi dengan taktik scalling up, Jenderal Andika mengambil alih ownership Garuda Shield dari AD menjadi program Mabes TNI dengan menambah kata super," lanjutnya.

Pelibatan tiga matra inilah yang menurut Wenas menjadi justifikasi pengambilalihan program dari matra AD level Mabes TNI.

Menurut Wenas, melaksanakan latma skala besar bukan perkara mudah. Harus didahului berbagai working group mendiskusikan detail latihan yang memerlukan pikiran, tenaga, waktu.

Sementara kata dia, akhir November 2022 Presiden Jokowi sudah harus punya nama Panglima TNI yang baru. Ini karena Jenderal Andika akan pensiun pada Desember 2022. 

Baca Juga:Singgung soal Medan, Andika Sebut Penumpasan OPM akan Berlangsung Jangka Panjang

"Sisa waktu 8 bulan harus dimanfaatkan untuk memberikan kesan, pesan dan kenangan yang baik apapun motifnya. Bila toh motifnya adalah mencari peluang dalam kontestasi di 2024, itu sepenuhnya hak asasi Jenderal Andika," ujar Wenas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini