SuaraLampung.id - Nelayan di pesisir Kota Bandar Lampung diminta menggunakan alat tangkap ikan ramah lingkungan. Alat tangkap yang ramah lingkungan bisa menjaga ekosistem laut.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Bandar Lampung Erwin mengatakan, pihaknya terus menggelar sosialisasi kepada nelayan untuk menggunakan alat tangkap ikan ramah lingkungan.
Ia mengatakan penyuluhan yang dilakukan berupa memberikan edukasi kepada kelompok tentang menangkap ikan tidak memakai bom, menggunakan jaring harimau dan mencoba mengganti bahan bakar minyak dengan gas untuk ukuran kapal yang kecil.
"Tujuannya agar menekan biaya operasional dan menjaga ekosistem laut agar berkelanjutan karena nelayan pun bergantung dengan alam," kata dia, Kamis (16/12/2021) dikutip dari ANTARA.
Baca Juga:Ditangkap Densus 88, Ini Sosok Terduga Teroris asal Bandar Lampung di Mata Tetangga
Ia mengatakan dengan garis pantai pesisir 27 kilometer, Dinas Perikanan mencatat nelayan yang ada di Bandar Lampung sebanyak 778 dengan 63 kelompok yang tersebar di pesisir kota setempat.
"Untuk jenis ikan tangkap yang menjadi unggulan biasa tenggiri, simba dan rajungan," kata dia.
Berdasarkan data statistik sektoral Kota Bandar Lampung pada tahun 2021 mencatat produksi ikan air tawar di tahun 2020 mencapai 131,4 ton atau naik sebesar 15,9 ton dari tahun 2019 yang jumlah produksinya mencapai 115,5 ton.
Sedangkan, untuk produksi ikan laut basah di tahun yang sama tercatat berjumlah 3.232,03 ton atau naik 171,66 ton dari tahun sebelumnya yang produksinya mencapai 3403,69 ton. (ANTARA)
Baca Juga:2 Tahun Hilang, Nelayan Pesisir Labuhan Maringgai Lampung Timur Kembali Larung Sesajen