Kisah Sri Martini Perawat ODGJ di Bandar Sribhawono Lampung Timur

Tercatat ada 117 pasien ODGJ yang berobat jalan di Puskesmas Bandar Sribhawono, Lampung Timur

Wakos Reza Gautama
Rabu, 17 November 2021 | 08:10 WIB
Kisah Sri Martini Perawat ODGJ di Bandar Sribhawono Lampung Timur
Sri Martini, sukarelawan Sahabat Jiwa yang menangani ODGJ di Bandar Sribhawono, Lampung Timur. [ISTIMEWA]

Di situlah Sri bertemu Mugiono. Sri sering mengajak Mugiono berbincang. Hasil ngobrol dengan Mugiono dan beberapa pasien ODGJ, Sri berkesimpulan bahwa pasien ODGJ tidak hanya butuh obat tapi juga terapi psikologis. 

Ia memulai dari Mugiono. Didatanginya rumah Mugiono. "Saat saya masuk ke dapur, Mugiono sedang membantu ibunya motong sayuran seperti masih anak anak. Padahal saat itu usia Mugiono 19 tahun," kata Sri Martini.

Sri Martini bertanya ke Mugiono mengenai keinginannya saat itu. Mugiono mengaku ingin kerja mencari uang. Demi bisa mendekati Mugiono, Sri memberi Mugiono pekerjaan sebagai pembuat batako di rumahnya. 

Organisasi Sahabat Jiwa fokus pada terapi psikologis bagi ODGJ di Bandar Sribhawono, Lampung Timur. [ISTIMEWA]
Organisasi Sahabat Jiwa fokus pada terapi psikologis bagi ODGJ di Bandar Sribhawono, Lampung Timur. [ISTIMEWA]

"Sebenarnya hal itu untuk memulai melakukan terapi psikolognya. Selama tiga hari saya kasih upah sehari Rp 90 ribu, meskipun dia kerja semaunya," ujar Sri Martini.

Baca Juga:Sungai Way Sekampung Meluap, 425 Ha Tanaman Padi Terendam Banjir

Sri rajin mengajak Mugiono ngobrol dan berinteraksi. Cara ini ternyata membuahkan hasil. Perlahan, kondisi kejiwaan Mugiono mulai pulih. Inilah yang membuat Sri berinisiatif membentuk Sahabat Jiwa. 

"Inspirasi kami membentuk Sahabat Jiwa setelah fokus menangani Mugiono. Alhamdullillah saat ini Mugiono sudah bisa membantu kakaknya bekerja sebagai buruh bangunan," terang Sri Martini.

Saat ini hasil dari program Sahabat Jiwa, penyintas ODGJ bisa terampil membuat pot bunga dari barang bekas seperti botol kaca, bunga dari gelas air mineral, dan sebagainya.

Namun , Sri menegaskan tujuan utama Sahabat Jiwa bukan membuat ODGJ bisa terampil dan menghasilkan uang. Tujuan utamanya ialah menormalkan atau menyetabilkan pikiran ODGJ dan tidak lagi merepotkan keluarga minimal bisa mengatur dirinya sendiri.

Hasil dari keterangan keluarga ODGJ kata Sri, penyebab gangguan jiwa bermacam-macam. Ada yang karena ditinggal orang tuanya kecelakaan, ada juga yang tekanan dari keluarga, ada yang lagi merantau ditinggal istrinya nikah lagi dan ada yang merantau pas pulang uangnya dihabiskan oleh suami atau keluarga nya di rumah.

Baca Juga:150 Ribu Lahan Rusak Akibat Tambang Pasir di Pasir Sakti, Pemda Lakukan Hal Ini

"Ya rata rata seperti itu penyebab penyintas ODGJ di Kecamatan Bandar Sribhawono, didominasi persoalan keluarga," kata Sri Martini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini