SuaraLampung.id - Jenderal Andika Perkasa resmi dilantik sebagai Panglima TNI pada Rabu (17/11/2021) di Istana Negara.
Pelantikan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pelantikan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI pada tanggal 17 November 2021 mempunyai arti tersendiri bagi Andika.
Menurut Pengamat Militer Selamat Ginting, angka 7 memiliki arti sendiri dalam perjalanan kehidupan Andika Perkasa.
Baca Juga:Rabu Besok, Presiden Jokowi akan Lantik Panglima TNI dan KSAD
Beberapa peristiwa penting dalam hidup Andika Perkasa terjadi di angka 7. Kolonel (Purn) FX Sunarto, ayah Andika Perkasa, adalah seorang perwira lulusan Akmil tahun 1957.
Mertua Andika Perkasa, Jenderal (HOR) AM Hendropriyono adalah perwira TNI AD lulusan Akmil tahun 1967. Sementara Andika Perkasa sendiri adalah perwira lulusan Akmil tahun 1987.
Peristiwa penting lain dalam kehidupan Andika Perkasa yang terkait angka 7 adalah peristiwa duka. Sang ayah wafat pada tahun 1997 sementara ibunya meninggal dunia di tahun 2007.
"Jadi ada angka 7 yang begitu mengena di Andika Perkasa," kata Selamat Ginting dikutip dari YouTube Hersubeno Point.
Kini Andika Perkasa dilantik sebagai Panglima TNI pada tanggal 17 November 2021.
Baca Juga:Soal Isu Hadi Masuk Kabinet, PPP: Percuma Dorong Figur, Jokowi Punya Pertimbangan Sendiri
Anak Perwira Bersahaja
Jenderal Andika Perkasa adalah anak ke-4 dari delapan bersaudara yang semuanya laki-laki.
Kolonel (Purn) FX Sunarto, ayah Andika Perkasa, merupakan lulusan Akmil 1957 dari Korps Zeni. Menurut Selamat Ginting ketika itu tidak banyak yang bisa masuk Akademi Zeni Angkatan Darat.
Orang yang diterima di Akademi Zeni Angkatan Darat adalah orang yang memiliki IQ minimal 115. Jika memakai standar IQ saat ini adalah 130 an.
Menurut Selamat Ginting, orang yang masuk Akademi Zeni Angkatan Darat saat itu kualitasnya setara ITB. "Fisiknya infanteri, otaknya zeni," ujar Selamat Ginting.
Di tahun masuknya FX Sunarto ke Akademi Zeni Angkatan Darat ada 35 orang. Namun yang lulus di tahun 1957 hanya 17 orang. Salah satunya adalah FX Sunarto. Sementara sisanya baru bisa lulus tahun berikutnya.
Andika Perkasa dibesarkan di kstarian I Berlan, Matraman, Jakarta Timur. Ayahnya, kata Selamat Ginting, terkenal sebagai kolonel bersahaja.
"Kolonel tidak punya kendaraan pribadi hanya kendaraan dinas saat bertugas," ujar Selamat Ginting. Dari ayahnya lah, darah militer turun ke Andika Perkasa.
"Bakat arsitek Andika yang senang membangun di Mabes AD itu juga darah dari sang ayah. Ilmu intelijen dari ayah mertuanya. Lengkap nih Andika," ucap dia.
Menurut Selamat Ginting, Andika Perkasa adalah sosok yang pintar. Ini terbukti ketika ia menjadi lulusan terbaik Seskoad 1999/2000.
Saat di Seskoad, Andika mengalahkan dua lulusan terbaik Akmil tahun 1986 Hinsa Siburian dan Akmil 1987 Herindra. "Artinya Andika punya modal pintar," ujar Selamat Ginting.