SuaraLampung.id - Setiap manusia diciptakan memiliki syaraf yang bisa membuat terangsang ketika disentuh.
Syaraf rangsangan dalam tubuh manusia ini diperlukan saat ingin melakukan hubungan intim.
Namun bagaimana jadinya jika anda tidak bisa terangsang sama sekali meskipun organ vital disentuh?
Inilah yang dialami seorang wanita asal Australia bernama Wynona Fenech. Wynona juga tidak melakukan hubungan seksual dengan pasangannya.
Baca Juga:5 Artis Adu Akting Bareng Mantan Pasangan di Sinetron
Menyadur Daily Star, Wynona Fenech membagikan alasannya terpaksa pantang berhubungan seksual lewat Insight on SBS.
Pada acara tersebut, Wynona mengaku mulai tak bisa melakukan aktivitas intim setelah melahirkan putrinya pada tahun 2017 silam.
Wynona sendiri sebelumnya mengidap endometriosis. Kondisi tersebut menyebabkan jaringan mirip dinding rahim tumbuh di tempat yang tidak semestinya.
Ibu asal Melbourne, Australia ini sudah mengidap endometriosis sejak umur 17 tahun. Namun, kondisinya memburuk setelah melahirkan anak pertama.
"Kami tidak bisa melakukan hubungan seksual karena itu menyakitkan, tapi kami juga tidak bisa ciuman. Aku tidak bisa berpegangan tangan dengan suamiku," jelas Wynona.
Baca Juga:4 Alasan Harus Berhenti Selalu Memberi Janji Manis pada Pasangan
Ilustrasi pasangan berhubungan intim (unsplash.com/Jonathan Borba).
"Aku tidak bisa merasa terangsang karena hal itu dapat menyebabkan nyeri, rasanya seperti kemaluanku terbakar," tambah ibu 28 tahun ini.
Awalnya, Wynona mengira jika kondisi tersebut disebabkan oleh kehamilan. Namun, ia tak kunjung membaik bahkan setelah melahirkan.
Akibatnya, kini Wynona tidak bisa melakukan hal-hal yang membuatnya terangsang. Ibu ini mengungkap jika tubuhnya menjadi lebih sensitif dan mudah nyeri.
Wynona sendiri melahirkan lewat operasi cesar. Selain endometriosis, Wynona juga mengalami vaginismus atau kondisi yang membuat vagina miliknya tertutup rapat.
Ia pun disarankan oleh dokter untuk melakukan operasi plastik di organ intim. Namun, hingga kini Wynona masih tidak bisa berhubungan seksual dengan suami.
"Kami sepakat melakukan operasi plastik sebagai jalan terakhir, kami benar-benar mencoba segalanya."
"Kami seharusnya melakukan operasi plastik tapi itu juga tidak membantu, karena trauma mental dan psikologis itu masih ada setelah kau melewati begitu banyak rasa sakit," tambahnya.
Meski tidak bisa ciuman hingga melakukan hal intim, Wynona sendiri bersyukur karena suaminya masih tetap mendukung hingga sekarang.
"Aku punya suami menakjubkan yang tidak masalah meski kami tidak berhubungan seksual."
"Kami berusaha agar tetap intim dengan cara lain, jadi kami melakukan semuanya bersama. Biasanya kami pergi bekerja bersama, naik kereta bersama, dan pulang bersama," tutup ibu 28 tahun tersebut.