600 Metrik Ton Kopi Lampung Diekspor ke Mesir

Potensi transaksi dari ekspor kopi ke Mesir ini sampai dengan akhir tahun ini mencapai 1,2 juta dolar AS

Wakos Reza Gautama
Selasa, 14 September 2021 | 10:37 WIB
600 Metrik Ton Kopi Lampung Diekspor ke Mesir
Ilustrasi biji kopi asli Indonesia. Indonesia ekspor kopi Lampung ke Mesir. [Pixabay/Andreaswegelin]

SuaraLampung.id - Sebanyak 600 metrik ton kopi lampung diekspor ke Mesir, pada Jumat (10/9/2021). 

Potensi transaksi dari ekspor kopi ke Mesir ini sampai dengan akhir tahun ini mencapai 1,2 juta dolar AS (sekira Rp17 miliar-an).

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Didi Sumedi mengaku bersyukur Indonesia masih bisa melakukan ekspor kopi Lampung di tengah pandemi COVID-19.

"Kita sangat bersyukur karena di tengah pandemi, kita bisa tetap bisa melakukan ekspor yang mudah-mudahan akan terus berlanjut ekspor-ekspor komoditi dan produk lainnya untuk kontribusi terhadap perekonomian Indonesia," kata Didi dalam siaran pers pada Senin (13/9/2021) dikutip dari ANTARA.

Baca Juga:Berprestasi dalam Nilai Ekspor Pertanian, Jateng Raih Abdi Bakti Tani Tahun 2021

Rencananya, ekspor produk kopi tersebut akan berkelanjutan, dimana sebanyak 200 metrik ton setiap bulannya akan dikirim ke Mesir.

Adapun dari pihak importir dalam sambutannya menyampaikan bahwa mereka akan meningkatkan impor kopi dari Indonesia sebanyak 6.000 metrik ton tahun depan.

Jenis kopi yang diekspor ke Mesir tersebut merupakan kopi robusta yang tumbuh di wilayah Lampung dan Sumatera Selatan.

Kopi-kopi tersebut memiliki cita rasa unik yang dipengaruhi oleh cara pengolahannya dan kekhasan iklim daerah.

Kinerja perdagangan Indonesia periode Januari - Juli 2021 mencatatkan surplus terpanjang USD 21 juta.

Baca Juga:Aturan Minyak Sawit Uni Eropa Plin-plan, WTO Diprediksi Kebanjiran Gugatan

Karenanya Kementerian Perdagangan sangat mengapresiasi langkah-langkah progresif yang diambil oleh pelaku usaha nasional, termasuk oleh PT PPI, terhadap ekspor nasional, ungkap Didi.

Pelepasan ekspor tersebut disaksikan secara virtual oleh Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk Kementerian BUMN Zuryati Simbolon, Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf, dan Komisaris Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PT PPI Persero) Herman Heru Suprobo.

Direktur Utama PT PPI, Nina Sulistyowati mengatakan ekspor kopi ini ini dilakukan dengan kerja sama dengan petani lokal yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, mengekspos potensi komoditi Indonesia untuk memenuhi permintaan kopi di luar negeri.

"Ekspor kopi ke Mesir ini merupakan lanjutan dari ekspor kopi yang sudah dimulai pada tahun 2018, berturut turut pada awal 2020 dan sempat terhenti karena pandemi COVID-19," kata dia, menambahkan bahwa PPI akan terus meningkatkan potensi ekspor dari komoditi-komoditi di Indonesia ke mancanegara.

Duta Besar RI untuk Mesir, Lutfi Rauf menyatakan bahwa Indonesia menjadi peringkat pertama pengekspor kopi di Mesir dengan presentase 54 persen.

“Agar ke depannya Indonesia dapat mengembangkan ekspor-ekspor lainnya ke Mesir dengan produk pertanian lainnya seperti rempah-rempah, pala, lengkuas, kayu manis, kapulaga, dan juga potensi perikanan dan hasil laut”, tambahnya.

Pada periode Januari – Juli 2021, ekspor kopi Indonesia tercatat senilai 400,96 juta dolar AS dengan pangsa pasar terbesar ke Amerika Serikat (24 persen), Mesir (11 persen), Jepang (9 persen), Malaysia (7 persen) dan Italia (6 persen).

Adapun pada tahun 2020, Indonesia tercatat sebagai pengekspor kopi dunia ke 9, di bawah Brazil, Swiss, Jerman, Kolombia, Vietnam, Italia, Prancis, dan Honduras.

"Ke depannya diharapkan agar sinergi antara petani, eksportir, dan pemerintah terus ditingkatkan untuk mendorong ekspor nonmigas nasional, terutama dari sektor pertanian dan perkebunan. Kerja sama dan kolaborasi dengan buyer juga menjadi hal yang mutlak, mengingat kolaborasi tersebut selanjutnya dapat menjadi kunci dalam berkompetisi memenangkan pasar ekspor global. Kemendag akan terus memberikan dukungan dan perhatian penuh bagi para buyer produk Indonesia melalui berbagai program," pungkas Dirjen Didi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini