Ingin Jalani Isoman? Ini Hal yang Harus Diperhatikan Pasien COVID-19

bagi pasien COVID-19 yang mau menjalani isoman mesti memerhatikan beberapa hal

Wakos Reza Gautama
Minggu, 08 Agustus 2021 | 09:30 WIB
Ingin Jalani Isoman? Ini Hal yang Harus Diperhatikan Pasien COVID-19
Ilustrasi isolasi mandiri di rumah. Beberapa hal yang harus diperhatian pasien COVID-19 yang isoman. [Pixabay]

Kemudian, bila pasien ini tinggal bersama anggota keluarga yang masuk dalam kelompok berisiko tinggi terpapar COVID-19 seperti bayi, lansia, pasien penyakit komorbid (penyerta) dan gangguan imunitas, maka perlu juga tambahan pembatas ruangan di rumah.

"Kalau tidak punya ruang sendiri, pembatas, maka lebih baik isolasi terpusat yakni di fasilitas pelayanan kesehatan (misalnya di Wisma Atlet)," tutur Nadia.

Pasien juga sebaiknya menggunakan kamar mandi dan toilet terpisah dari anggota keluarga lain yang sehat, bila memungkinkan.

Kalaupun ini tak tersedia, segeralah bersihkan ruangan menggunakan disinfektan dan pastikan pasien serta anggota yang tinggal serumah dengannya mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan kegiatan.

Baca Juga:Rawat 1.877 Pasien Covid-19, Tempat Tidur RSD Wisma Atlet Kini Cuma Terisi 23 Persen

Selain itu, pastikan pakaian, alat makan dan seprai dicuci terpisah serta perabotan dibersihkan dengan sabun atau disinfektan.

Gunakan air bersuhu 60-90 derajat Celcius saat mencuci, dan sarung tangan (bila yang mencuci bukan pasien).

Selama isoman, tetap di rumah selama 14 hari walaupun tidak bergejala, berjemur antara pukul 10.00-13.00, menerapkan etika batuk, mengenakan masker 24 jam begitu juga dengan anggota keluarga lain.

Pasien juga perlu mencatat suhu dan saturasi oksigen menggunakan oximeter atau menghitung napas.

"Isolasi mandiri selesai setelah 10 hari apabila tanpa gejala dan ditambah 3 hari bebas gejala untuk mereka yang bergejala. Setelahnya, Anda tak perlu melakukan pemeriksaan rapid atau PCR ulang," kata Nadia.

Baca Juga:Pasien Covid-19 Gejala Berat Indonesia Lebih Tinggi dari Rerata Dunia, Berapa Persen?

Idealnya, pencatatan dilakukan setidaknya sekali sehari untuk setiap tanda dan gejala, komplikasi atau tanda bahaya, seperti mengalami sesak napas, napas berat, mengeluh nyeri dada, tampak dehidrasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini