Fachry menuturkan ia dan tim mendapat banyak masukan, beberapa diantara berasal dari dosen pembimbingnya yaitu para dosen Prodi Teknik Lingkungan ITERA, Rifka Noor Azizah S.T., M.T. dan Dion Awfa, S.T., M.T., Ph.D.
Fachry mendapatkan pendampingan mengenai teknik baffle kompartemen sebagai rekayasa memperpanjang waktu detensi dan susunan teknis filter sebagai upaya peningkatan efisiensi pengolahan tangki septik.
Selain itu, Fachry dan tim juga berkordinasi dengan Andika Munandar, S.Si., M.Eng., dalam segi teknik pemaparan dan presentasi, saat menyampaikan ide sanitasinya.
Fachry mengaku sangat senang dapat berkesempatan mengikuti lomba tingkat internasional seperti ini, terlebih dapat membawa prestasi yang mengharumkan nama ITERA, bahkan Lampung dan Indonesia.
Baca Juga:Cegah Pemalsuan, ITERA Buat Aplikai Tanda Tangan Digital Surat Bebas COVID-19
“Kami tidak pernah berfikir bahwa kami bisa melaju ke 5 besar dan Alhamdulillah kami bisa mencapai target itu. Pastinya masuk 5 besar di kancah internasional sudah sangat bangga sekali dan kami tidak menyangka akan hal tersebut,” ujar Fachry.
Awalnya Fachry mengaku, setelah melihat lawan kami yang lebih profesional dan berpengalaman sempat membuat kami ragu apakah kami bisa menjadi pemenang.
Ternyata saat acara pengumuman kompetisi tersebut tim mahasiswa ITERA bisa membuktikan bahwa mampu bersaing dengan tim dari berbagai negara di dunia dan mendapat juara tiga.
“Tentunya ini menjadi suatu pengalaman yang tak terlupakan dan sangat membanggakan diri sendiri serta prodi bahkan kampus” tutur Fachry mewakili timnya.
Dalam kompetisi tersebut, juara pertama diraih oleh tim Tanjun Associates LLP, India, dan juara kedua diraih Dr. Pawan Kumar Jha., yang juga berasal dari India.
Baca Juga:Prof Mitra Djamal DIlantik Jadi Rektor ITERA
- 1
- 2