Tim ITERA Teliti Obat Anti Kanker dari Bahan Alami

penelitian obat anti kanker bagian inovasi yang coba dikembangkan dari kampus Itera.

Wakos Reza Gautama
Rabu, 09 Juni 2021 | 12:33 WIB
Tim ITERA Teliti Obat Anti Kanker dari Bahan Alami
Tim ITERA teliti obat anti kanker. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Tim Dosen Institut Teknologi Sumatera (Itera) dari Pusat Riset dan Inovasi (Purino) Material Hayati dan Material Alami tengah melakukan penelitian tentang beberapa bahan alami yang dapat dimanfaatkan sebagai obat anti kanker.

Sekretaris Purino Material Hayati dan Material Alami Itera Dr. Rahmat Kurniawan, S.Si., M.Si mengatakan, penelitian obat anti kanker bagian inovasi yang coba dikembangkan dari kampus Itera.

Rahmat yang juga dosen Program Studi Kimia sebagai salah satu peneliti itu, menyampaikan berbagai metode bisa dilakukan guna mendapatkan senyawa organik yang bisa digunakan sebagai obat-obatan khususnya kanker. 

"Senyawa organik bisa didapatkan dari berbagai macam bahan alam, terlebih lagi Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman hayati paling tinggi di dunia," kata dia dilansir dari ANTARA.

Baca Juga:Kabar Duka, Rektor ITERA Ofyar Z Tamin Meninggal Dunia

Dia mencontohkan senyawa organik dapat didapatkan pada tumbuhan tapak dara yang memiliki kandungan alkaloid bernama vinkristin yang saat ini biasa digunakan untuk obat kanker stadium 3 dan 4.

Selain itu, ia menyebutkan, tim peneliti Purino Material Hayati dan Material Alami Itera juga sedang meneliti tanaman taxus sumatrana atau yang dikenal dengan "Cemara Sumatera" yang memiliki senyawa organik dan bisa dikembangkan juga sebagai obat anti kanker bernama paclitaxel.

Dia mengatakan bahwa sebagai upaya memperkaya kajian tentang pemanfaatan bahan alami sebagai obat kanker Tim Pusat Riset dan Inovasi Material Hayati dan Material Alami Itera juga melakukan webinar dengan tema bertajuk "Pengembangan material dan hayati sebagai obat anti kanker". 

"Dalam kegiatan webinar tersebut menghadirkan narasumber Peneliti Pusat Penelitian Kimia LIPI Siti Nurul Aisyiyah Jenie, Ph.D," kata dia. (ANTARA)

Baca Juga:Cerita Perempuan yang Alami Menopause Dini: 80 Tahun dalam Tubuh 18 Tahun

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini