Sang ayah lalu bekerja di perusahaan minyak Caltex di Riau. Saat itu Luhut melihat pasukan RPKAD di Rumbai, Riau.
"Saya pikir saya harus jadi RPKAD. Pokoknya mau ke situ," ujar Luhut.
"Di sisi lain, ayah saya ga mau karena dia pernah kecewa di tentara. 'Kau harus masuk ITB," ujar Luhut menirukan perkataan sang ayah.

Begitu ada pendaftaran Akmil, Luhut mendaftar diam-diam tanpa diketahui sang ayah.
Baca Juga:Komandan Lanud Beberkan Nama TNI yang Injak Kepala Warga Papua, Serda Dimas dan Prada Vian
Mengikuti beberapa tes, Luhut dinyatakan lulus masuk Akademi Militer Nasional di tahun 1967.
Karena tahu sang ayah tidak setuju, Luhut meminta pamannya menandatangani surat persetujuan orang tua.
Sampai akhirnya sang ayah tahu Luhut menjalani pendidikan di Akmil. Sang ayah tak bisa lagi menolak.
"Setelah dia tahu, kau jadi tentara yang benar lah," ujar Luhut.
Saat itu Luhut adalah lulusan terbaik Akmil. Di masa tugas sebagai tentara, Luhut banyak menghabiskan kariernya di Korps Baret Merah Kopassus.
Baca Juga:Veronica Koman Desak TNI yang Injak Kepala Orang Papua Diadili di Pengadilan Sipil
Luhut termasuk perwira cemerlang. Luhut adalah instruktur menembak, instruktur perang hutan dan lain sebagainya.