SuaraLampung.id - Dinas Bina Marga Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung menargetkan pelaksanaan rekonstruksi jalan ruas Simpang Unit VIII-Gedung Aji di Kabupaten Tulang Bawang selesai pada 2025.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Koridor 16 Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung Haryono mengatakan ruas Simpang Unit VIII-Gedung Aji merupakan urat nadi masyarakat Tulang Bawang.
"Di bagian dalam ruas jalan tersebut menghubungkan langsung jalan nasional. Bila terputus, maka aktivitas masyarakat bisa lumpuh,” ujar Haryono, Selasa (6/5/2025).
Ia mengatakan ruas jalan Simpang Unit VIII-Gedung Aji tersebut merupakan penghubung utama dari wilayah setempat menuju jalan Lintas Sumatera, sekaligus menjadi jalur vital logistik dan mobilitas masyarakat.
Baca Juga:Aryodhia Febriansyah Diperiksa KPK Terkait Korupsi Pengadaan Lahan Jalan Tol
"Proyek ini sudah berjalan sesuai jadwal dan terus dipantau perkembangannya. Panjang penanganan mencapai 1.095 meter dengan masa pelaksanaan selama 180 hari kalender," katanya.
Haryono menjelaskan ruas jalan Simpang Unit VIII-Gedung Aji juga termasuk dalam koridor strategis yang menghubungkan berbagai pusat pertanian dan permukiman di Kabupaten Tulang Bawang dengan jalur utama lintas Sumatera.
“Kami optimis tahun ini selesai. Kalau tidak ada kendala cuaca ekstrem atau teknis di lapangan. Sedangkan untuk fungsional penuh ditargetkan terlaksana dalam waktu dekat,” ucap dia.
Haryono melanjutkan proyek rekonstruksi ruas jalan tersebut menjadi prioritas pemerintah daerah karena letak yang strategis dan berdampak terhadap aktivitas perekonomian masyarakat.
"Selama ini masyarakat mengandalkan jalan ini untuk mengangkut hasil pertanian. Kami harap setelah direkonstruksi, distribusi barang semakin lancar, ongkos logistik bisa ditekan, dan kualitas hidup masyarakat meningkat,” kata dia.
Baca Juga:Pemprov Genjot Infrastruktur Pesawaran: 3 Titik Prioritas Dibidik
Haryono menjelaskan, selain rekonstruksi badan jalan, pekerjaan tersebut juga meliputi perbaikan struktur dasar jalan, pengerasan beton semen, dan pembangunan talud penahan tanah di sejumlah titik rawan longsor.