SuaraLampung.id - Sejumlah pedagang dan pegiat UMKM di Bandar Lampung, mendapat orderan fiktif di masa PPKM level 4.
Setidaknya ada empat pedagang dan pegiat UMKM di Bandar Lampung yang menjadi korban orderan fiktif di masa PPKM level 4.
Para pedagang dan pegiat UMKM di Bandar Lampung ini menjadi korban orderan fiktif lewat media sosial.
Pelaku order fiktir memesan nasi kotak, freezer, minuman, hingga makanan dalam jumlah banyak milik para pedagang dan pegiat UMKM di Bandar Lampung.
Baca Juga:Mahasiswa KKN UM Buat Katalog Produk untuk Promosikan UMKM Desa Sengguruh
Salah satu korban yakni Umi Khulsum mengatakan, pelaku ini awalnya memesan makanannya lewat media Whatsapp pada Sabtu (24/7/2021) malam.
Pelaku pemesan order fiktif mengatasnamakan Husein, yang meminta diantarkan ke depan Masjid Al-Mabrur, Jalan Gunung Agung, Kupang Kota, Telukbetung Utara, Bandar Lampung.
"Pelaku ini minta orderan ke saya 180 nasi kotak ayam kecap, dengan rinciannya 150 seharga Rp8 ribu dan 30 kotak seharga Rp12 ribu. Sabtu malam dia memesan, lalu saya Minggu siangnya, saat saya di jalan, pelaku mengirimkan foto gambar masjid," kata Umi Khulsum saat ditemui awak media, Senin (26/7/2021) dilansir dari Lampungpro.co--media jaringan Suara.com.
Sesampainya di Masjid Al-Mabrur, pelaku kemudian memblokir nomor korban, sehingga tidak bisa lagi dihubungi.
Namun sebelum diblokir, pelaku sempat bilang sedang berada di laut. Kemudian korban sempat menunggu sebentar di masjid dan bertanya ke warga sekitar.
Baca Juga:Abai Prokes, Warga Beraktivitas di Pasar Tradisional Bandar Lampung Tidak Pakai Masker
"Memang di lokasi ada yang namanya Husein dan alamatnya benar, tapi dia merasa tidak memesan apapun. Bahkan yang bersangkutan, tidak mengenali nomor telepon yang pesan," ujar Umi Khulsum.
- 1
- 2