Benarkah Covid-19 Varian Delta bisa Menular saat Berpapasan? Ini Kata Pakar

Beredar kabar Covid-19 varian delta bisa menular ketika berpapasan dengan penderita

Wakos Reza Gautama
Kamis, 24 Juni 2021 | 08:26 WIB
Benarkah Covid-19 Varian Delta bisa Menular saat Berpapasan? Ini Kata Pakar
Ilustrasi Covid-19. Covid-19 varian delta disebut bisa menular hanya dengan berpapasan dengan penderita. [Pexels]

SuaraLampung.id - Covid-19 varian delta disebut sebagai salah satu varian yang paling cepat penularannya. Di beberapa negara varian delta menyumbang cukup besar lonjakan pasien positif Covid-19

Beredar kabar Covid-19 varian delta bisa menular ketika berpapasan dengan penderita. Benarkah hal itu? Ini kata  Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama.

Tjandra mengatakan adanya pernyataan terkait varian Delta memiliki kemampuan menular saat berpapasan dengan penderita perlu dibuktikan dengan penelitian ilmiah.

"Varian Delta bisa menular hanya dengan berpapasan Itu sesuai sambutan seorang tokoh. Tentu akan baik kalau lalu diikuti dengan penelitian ilmiah pula," katanya saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Kamis (24/6/2021) pagi.

Baca Juga:Deden Rahmat, Wakil Ketua DPRD Karawang Meninggal Positif COVID-19

Tjandra mengatakan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 telah diumumkan kepada publik bahwa memiliki kemampuan menular melalui percakapan maupun embusan napas.

"Memang pada dasarnya COVID-19 sejak varian awal kan dapat saja menular melalui bernyanyi keras dan lainnya. Sudah pernah ada dulu sebelum ada varian-varian baru terjadi 'outbreak' COVID-19 pada peserta paduan suara di Amerika," katanya.

Mantan Direktur WHO Asia Tenggara itu menambahkan varian Delta memang terbukti meningkatkan penularan dengan jeda waktu penggandaan virus di dalam tubuh seorang pasien berkisar antara 4,5 sampai 11,5 hari.

"Data yang dikumpulkan WHO sampai 8 Juni 2021 menunjukkan dampak Delta membuat penyakit menjadi lebih berat dan parah bahkan menyebabkan kematian masih belum terkonfirmasi," katanya.

Namun ada pula laporan varian Delta memicu peningkatan perawatan rawat inap di rumah sakit. Di sisi lain, memang ada beberapa laporan yang membahas tentang kemungkinan lebih beratnya penyakit yang ditimbulkan varian ini, kata Tjandra. (ANTARA)

Baca Juga:7 Potret Sarah Kiehl, Selebgram yang Dituding Jadi Sales Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini