Tidak Diundang Acara PDI Perjuangan, Karier Politik Ganjar Pranowo Tamat?

Pada acara pengarahan pemilu 2021, Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDI Perjuangan tidak diundang.

Wakos Reza Gautama
Senin, 24 Mei 2021 | 12:03 WIB
Tidak Diundang Acara PDI Perjuangan, Karier Politik Ganjar Pranowo Tamat?
Ilustrasi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo tidak diundang acara pengarahan pemilu PDIP Perjuangan. [Dok Pemprov Jateng]

Ia menyatakan, parpol yang menganut model pemasaran ini biasanya lebih mengedepankan kinerja kolektif organisasi parpol sebagai produk politik utamanya, dibandingkan citra dan kinerja para publik figur yang dimiliki oleh/menjadi kader parpol yang selama ini menduduki jabatan publik, termasuk kepala daerah/gubernur.

Sedikitnya ada tiga syarat agar model pemasaran politik tradisional yang dijalankan PDI Perjuangan efektif, yakni syarat pertama, keanggotaan partai yang kuat dan mengakar yang ditandai dengan kepemilikan kartu anggota; walau pada PDI Perjuangan hal ini belum merata di seluruh Indonesia melainkan hanya di Pulau Jawa, terkhusus di Jawa Tengah. 

Syarat yang kedua, PDI Perjuangan mampu menata struktur organisasi kepartaiannya tidak hanya sebagai organisasi partai politik, namun juga menjadi mesin pemasaran politik yang efektif dan penetratif.

Syarat ketiga, para elit PDI Perjuangan, khususnya yang menjadi publik figur atau menjabat di lembaga-lembaga negara/pemerintahan mampu lebih memasarkan partainya, dibandingkan dengan dirinya.

Baca Juga:Ganjar Dicueki PDIP, Eks Wali Kota Solo Beri Komentar Menohok

Ia menyatakan, kritik yang disampaikan Wuryanto ke Pranowo --agar Pranowo tidak terlalu ambisius masuk dalam bursa calon presiden 2024-- sepertinya dapat dibaca sebagai peringatan bagi semua kader PDI Perjuangan yang saat ini menjadi pejabat publik. 

Hal ini secara khusus ditujukan kepada kader-kader memiliki popularitas dan elektabilitas yang tinggi, agar lebih mampu ‘memasarkan’ parpolnya, bukan sekedar ‘memasarkan’ dirinya saja.

"Namun, hal itu sepertinya tidak mudah, karena dalam panggung politik lokal dan nasional saat ini, visibilitas profil dan kinerja elit-elit parpol, khususnya yang menjadi pejabat publik di lembaga eksekutif, lebih menonjol, dibandingkan visibilitas kinerja organisasi parpolnya," kata Ahmad. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini