SuaraLampung.id - Sebuah kisah sedih pesta pernikahan baru-baru ini menyita perhatian warganet. Sebuah pesta pernikahan tampak sepi tanpa dihadiri tamu undangan lantaran bencana banjir yang tiba-tiba saja melanda.
Susana resepsi pernikahan itu diabadikan oleh seorang pengguna TikTok @aditanonk. Dalam video tersebut, tampak panggung pelaminan yang sepi dan lantainya terangkat akibat banjir.
Bukan hanya dekorasi pelaminan saja, tenda bagi tamu undangan pun sudah siap digunakan.
Tapi tiba-tiba saja banjir setinggi paha orang dewasa menggenangi kawasan pesta pernikahan itu.
Baca Juga:Promosi Pernikahan Anak Memicu Gelombang Penolakan
"Kasihan. Tamu undangannya nggak ada yang dateng," tulis akun @aditanonk di keterangan video tersebut.
Dalam video tersebut, tampak pula rumah-rumah warga yang juga terendam banjir.
Akibat rendaman air berwarna cokelat itu, kain dekorasi yang berwarna putih pun berubah kotor.
Video resepsi pernikahan yang batal akibat bencana banjir tersebut kini telah ditonton 6 juta kali sejak dibagikan. Tak sedikit warganet yang turut bersimpati lantaran acara resepsi gagal digelar.
"Sedih banget ya... biaya sudah banyak habis. Kalau ikhlas semoga rezekinya diganti Allah berlipat-lipat," tulis salah satu komentar.
Baca Juga:Gegara Mobil Terhalang, Pria Ngamuk ke Petugas Pompa Banjir, Videonya Viral
"Sayang banget udah nyewa mahal-mahal kena banjir, nggak ada yang datang. Samawa ya kak, semangat dan sabar terus, insya Allah ke depannya dapat rezeki yang tak terduga," doa komentar lain.
"Sumpah gue merasakan jadi posisi keluarganya, udah keluarin jutaan uang demi nikahin putra-putrinya tetapi Tuhan punya rencana lain. Sumpah sedih".
"Gimana bisa datang banjir gede kayak gitu ya. Pasrah, ikhlaskan, serahkan saja sama yang di atas, ini kan bencana alam. Yang penting ijab kabul udah sah".
"Semoga pihak pengantin kuat menghadapi cobaan ini," tambah komentar lain.
Selain komentar bersimpati, banyak pula warganet yang menyarankan agar pasangan yang berencana menikah tahun ini tidak terburu-buru menggelar resepsi. Selain karena bencana banjir, situasi pandemi juga patut untuk dipertimbangkan lebih dulu.