SuaraLampung.id - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung menyatakan inflasi di Lampung masih stabil seiring terjaganya harga pangan.
Kepala Perwakilan BI Lampung Junanto Herdiawan mengatakan, secara tahunan, indeks harga konsumen di Provinsi Lampung pada Oktober 2024 mengalami inflasi 1,94 persen (year on year/yoy).
Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 2,16 persen (yoy), namun lebih tinggi jika dibandingkan dengan inflasi nasional yang tercatat sebesar 1,71 persen (yoy).
Dilihat dari sumbernya, menurut Junanto, inflasi disebabkan peningkatan harga komoditas kelompok makanan dan minuman.
Komoditas utama penyumbang inflasi tertinggi adalah bawang merah, tomat, daging ayam ras, cumi-cumi dan ikan nila dengan andil masing-masing sebesar 0,11 persen; 0,07 persen; 0,04 persen; 0,02 persen; dan 0,02 persen.
Menurutnya, peningkatan harga bawang merah disebabkan oleh menipisnya pasokan menjelang masa panen di beberapa sentra produksi, seperti Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Pesawaran, serta sejalan dengan kenaikan harga bawang merah di Provinsi Jawa Tengah yang merupakan daerah pemasok utama.
Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Nasional (PIHPS), harga bawang merah di Provinsi Jawa Tengah pada bulan Oktober 2024 adalah sebesar Rp31.450/kg, lebih tinggi dibandingkan Rp26.250/kg pada bulan sebelumnya.
Ia mengatakan lebih lanjut, peningkatan harga tomat disebabkan oleh penurunan pasokan seiring tidak optimalnya produksi akibat kondisi cuaca yang kurang kondusif.
"Peningkatan harga ayam ras disebabkan oleh pasokan yang terbatas pasca tingginya permintaan di bulan September, serta sejalan dengan kenaikan harga pakan ternak," ujarnya pula.
Baca Juga: Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Pemprov Lampung Gerak Cepat Siapkan Anggaran
Hal tersebut terkonfirmasi dari harga jagung di tingkat peternak yang mengalami kenaikan pada Oktober 2024, yaitu menjadi Rp4.783/kg dari Rp4.661/kg pada bulan sebelumnya.
Adapun peningkatan harga cumi-cumi dan ikan nila disebabkan oleh terbatasnya aktivitas penangkapan ikan akibat kondisi cuaca yang kurang kondusif.
Hal tersebut sejalan dengan prakiraan BMKG terkait peningkatan intensitas hujan menjelang triwulan IV-2024 dan Nilai Tukar Petani (NTP) sektor perikanan tangkap yang tumbuh 0,03 persen pada bulan Oktober 2024.
Pada sisi lain, inflasi yang lebih tinggi pada Oktober 2024 tertahan oleh sejumlah komoditas yang mengalami deflasi, terutama cabai merah, bensin dan ayam hidup dengan andil masing-masing sebesar -0,06 persen; -0,05 persen, dan -0,02 persen.
Penurunan cabai merah disebabkan oleh kenaikan pasokan pada periode musim panen di Jawa Timur yang merupakan pemasok utama untuk Provinsi Lampung.
Selanjutnya, penurunan harga bensin sejalan dengan kebijakan penurunan harga BBM nonsubsidi untuk periode Oktober 2024.
Berita Terkait
-
Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Pemprov Lampung Gerak Cepat Siapkan Anggaran
-
Harga Bahan Makanan Naik, Inflasi Lampung Oktober 2024 Capai 1,94%
-
Okupansi Hotel di Lampung Naik Signifikan pada September 2024
-
Ternyata Bukan Chiki! Ini Biang Keracunan Massal Siswa SD di Bandar Lampung
-
Guru Sekolah Islam Terpadu di Bandar Lampung Cabuli Murid, Tapi Tidak Ditahan
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Sarang Narkoba Komering Putih Digerebek: Polisi Bakar 'Gubuk Sabu'
-
Kronologi Pembunuhan Kakek di Mesuji Bikin Merinding: Dipicu Tembakau Berujung Maut
-
Korupsi Dana KB Tubaba: Kejari Dalami Peran Pejabat Dinas PPKB
-
Tragedi Jembatan Anoman Lampung Tengah: Pria Ditemukan Gantung Diri
-
Makam Tentara Belanda Tersembunyi di Lampung Selatan Siap Jadi Destinasi Edukasi Sejarah