SuaraLampung.id - Setiap terjadi hujan deras, sejumlah wilayah di Kota Bandar Lampung, pasti banjir. Bencana ini terus berulang setiap tahunnya.
Seperti yang dialami warga Kelurahan Way Dadi, Sukarame. Selama tahun 2024, banjir terjadi beberapa kali. Ini membuat kehidupan sehari-hari warga terganggu. Maka tak heran begitu masuk musim hujan, warga selalu khawatir.
Menurut salah satu penghuni indekos di Way Dadi, Yogi, sudah dua kali tempatnya menetap itu terkena banjir di tahun 2024 ini.
"Kekhawatiran kami akan sulitnya aktivitas karena air menggenang hingga merusak infrastruktur lokal. Kadang suka cemas setiap musim hujan, air itu meluap sampai teras kosan," kata Yogi, Sabtu (28/9/2024) dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.
Baca Juga: Ini Aset Engsit Koruptor Jalan Ir Sutami yang Disita Kejari Bandar Lampung
Menurut warga, penanganan banjir selama ini kurang maksimal meskipun sudah ada upaya dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung seperti pembangunan drainase.
Warga mengharapkan perencanaan yang lebih komprehensif dan terintegrasi untuk menangani banjir yang terus berulang ini. Warga berharap pada calon wali kota memiliki visi yang jelas dan konkret dalam menangani persoalan banjir.
"Harapan saya sebagai anak kost jika pemimpin yang baru nanti benar-benar mendengar keluhan warga dan melakukan perubahan nyata, jangan hanya janji saat kampanye, tetapi ada tindakan yang jelas," ujar Yogi.
Selain itu, sejumlah warga juga berharap adanya perbaikan infrastruktur yang lebih permanen, seperti pelebaran sungai dan pembuatan embung, yang dianggap mampu mengurangi risiko banjir di masa mendatang.
Sementara itu, warga Rajabasa Nunyai sering merasakan dampak signifikan dari banjir seperti yang terjadi pada Februari 2024 lalu.
Baca Juga: Sering Nonton Film Dewasa Picu Remaja Pria Ini Cabuli Anak Lelaki di Bandar Lampung
Yuhen, warga Rajabasa Nunyai, mengaku khawatir terkait dampak banjir terhadap infrastruktur rumah tangga.
Menurut Yuhen, Pemkot Bandar Lampung seharusnya lebih proaktif dalam menanggulangi banjir, tidak hanya bertindak setelah banjir terjadi.
Ia menyarankan pembuatan sumur resapan air sebagai salah satu solusi jangka panjang.
"Harapannya, kami di sini semua, bukan saya pribadi, semoga ada tindak lanjut dari pemerintah. Kami harap calon wali kota mendatang juga bisa memberikan solusi nyata, bukan hanya janji-janji manis," ungkap Yuhen.
Di kawasan Madiun, Rajabasa, Laylatul Barokah, warga yang telah tinggal di daerah tersebut selama 29 tahun, juga turut menyoroti persoalan banjir yang kerap melanda akibat aliran sungai yang meluap.
Meski pembatas sungai sudah ditinggikan, banjir tetap terjadi, terutama pada Februari 2024 lalu yang mencapai ketinggian satu meter, namun wilayahnya tetap tergenang banjir.
"Banjir ini cepat naik, tapi cepat surut juga, hanya satu hingga dua jam, kami usulkan agar ada pelebaran dan pendalaman sungai sebagai solusi, serta pembangunan bendungan untuk penampungan air," ujar Laylatur Barokah.
Sementara itu di wilayah Kedaton, Abdul, salah seorang warga menyebutkan, ia turut merasa khawatir atas banjir yang sering mengganggu aktivitas sehari-hari.
Meskipun pemerintah sudah melakukan beberapa upaya, namun menurutnya, penanganan banjir masih kurang efektif, karena air selalu naik ke jalan-jalan atau gang-gang saat musim hujan.
"Kami berharap, pemerintah melakukan gotong royong rutin untuk membersihkan selokan dan memperluas drainase agar banjir bisa diatasi dengan lebih baik," sebut Abdul.
Dengan semakin dekatnya pemilihan Wali Kota Bandar Lampung, warga yang terdampak banjir berharap para calon pemimpin tidak hanya sekadar memberikan janji manis, tetapi juga mampu menghadirkan solusi konkret untuk mengatasi banjir.
Mereka menginginkan infrastruktur yang lebih baik, drainase yang lebih efektif, serta perencanaan yang matang menjadi harapan besar mereka untuk masa depan yang lebih aman dan nyaman dari ancaman banjir.
Berita Terkait
-
Antisipasi Musim Hujan, Pj. Gubernur Teguh Tinjau Banjir Rob hingga Rumah Pompa
-
Pramono Bakal Gabungkan Kebijakan Anies dan Ahok untuk Tangani Banjir di Cipete, Andalkan Sumur Resapan
-
Sengit! Tiga Cagub Saling Adu Gagasan di Debat Final Pilkada Jakarta 2024
-
Lewat Program Kolam Pipi Monyet, Dharma Pongrekun Sesumbar Bikin Banjir Jadi Anugerah Warga Jakarta
-
Mobil Mogok Setelah Terjang Banjir? Ini Langkah Tepat Mengatasinya!
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
5 HP Redmi Sejutaan dengan Baterai Lega dan HyperOS, Murah Tapi Kencang!
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Waspada, Kebiasaan Matikan Lampu Motor di Siang Hari Bisa Berujung Bui
-
Kenaikan PPN 12% Jadi Nestapa Kelas Menengah, Orang Kaya Sulit Dipajaki?
-
Pusing Dah! Isu Dipecat, Shin Tae-yong Dibebankan Menang Lawan Arab Saudi di Tengah Rekor Buruk Timnas Indonesia
Terkini
-
Bersih-Bersih Polri! 7 Anggota Polres Mesuji Diberhentikan Tidak dengan Hormat
-
Kota Metro Raih Penghargaan Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Tertinggi dari Ombudsman RI
-
Gajah Liar Obrak-Abrik Makam di Lampung Barat, Warga Geger
-
Bansos Lampung Ditunda Jelang Pilkada 2024, Antisipasi Politisasi Bantuan?
-
Buron Pengeroyok Hingga Tewas di Acara Organ Tunggal di Metro Tertangkap di Sumsel