SuaraLampung.id - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melepas ekspor produk turunan kelapa asal Provinsi Lampung dengan nilai ekspor mencapai Rp25 miliar.
Zulkifli Hasan mengatakan, ekspor produk turunan atau olahan kelapa sebanyak tiga kontainer atau memiliki nilai 1.554.900 dolar Amerika Serikat setara Rp25 miliar.
Ia mengatakan produk turunan yang diekspor untuk periode Agustus 2024 meliputi air kelapa, produk santan, dessicated coconut atau kelapa parut.
"Negara tujuan ekspor produk hilirisasi kelapa Lampung yang diolah oleh PT Sari Segar Husada adalah Australia, Belanda, Tiongkok, dan Tanzania," katanya.
Zulhas menjelaskan pemerintah pun akan ikut serta membantu membuka jalinan kerja sama perdagangan ke berbagai negara yang tidak memiliki komoditas yang ada di berbagai daerah di Indonesia, dan bisa diperdagangkan.
"Ini jadi keunggulan komparatif kita sebagai negara yang menanam kelapa, bisa kirim produk ke negara yang tidak bisa menanam kelapa. Produksi sekarang nomor dua masih kalah dari Filipina. Maka harus kita kejar menjadi yang pertama serta menguasai perdagangan kelapa dunia karena wilayahnya lebih luas," ujar Mendag.
"Saya merasa bahagia dan bangga melepas ekspor kali ini yang dahulu produknya cuma diolah menjadi kopra. Sekarang kelapa bisa dihilirisasi menjadi sedemikian rupa menjadi produk tepung kelapa, santan kering, santan basah, air kelapa, nata de coco, batok pun bisa jadi karbon aktif, sabut kelapa diubah jadi jok tidak ada sama sekali yang terbuang," katanya.
Tanggapan selanjutnya dikatakan oleh Pimpinan PT Sari Segar Husada Agus Susanto.
"Hari ini pengiriman untuk periode Agustus sebanyak 1.500 metrik ton, dan ini akan menjadi kegiatan ekspor rutin," ujar Agus Susanto.
Baca Juga: Kabel Hilang Dicuri, Pelayanan di Dermaga IV Pelabuhan Bakauheni Sempat Lumpuh 2 Jam
Ia melanjutkan dengan adanya kepercayaan negara tujuan ekspor menggunakan produk turunan kelapa asal Lampung, perusahaan pun berkomitmen terus menjaga kualitas produk.
"Permintaan dari negara lain untuk produk ini sudah ada, tinggal direalisasikan seperti permintaan dari Prancis, Amerika Serikat, Filipina. Dan produk yang menonjol kebanyakan minuman sari kelapa, kelapa parut kering, dan santan," ujar dia.
Menurut Agus, selain produk turunan kelapa sejumlah produk turunan komoditas lainnya seperti tepung tapioka, tepung beras, CPO pun diminati menjadi komoditas ekspor. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Kabel Hilang Dicuri, Pelayanan di Dermaga IV Pelabuhan Bakauheni Sempat Lumpuh 2 Jam
-
Sentra UMKM Lampung akan Dibangun Dekat Bandara Radin Inten II
-
Baru 2 Lembaga Pemantau Pilkada yang Terdaftar, KPU Lampung Prihatin
-
Jokowi Dijadwalkan Resmikan Pasar Modern Natar Lampung September Mendatang
-
Kader Nasdem Lampung Terkejut Rekomendasi DPP Jatuh ke Mirza bukan Herman HN
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
Terkini
-
Urus Izin Kapal Kini Lebih Dekat! Gerai Perizinan Usaha Perikanan Hadir di Lampung Timur
-
Duo Bos SGC Purwanti Lee dan Gunawan Yusuf Dicekal Kejagung, Terseret Kasus TPPU
-
Aplikasi Lampung In Jadi Alat Memangkas Celah Korupsi
-
Stadion Sumpah Pemuda Resmi Jadi Kandang Bhayangkara FC, Mimpi Publik Lampung Terwujud
-
Keji! Dicekoki Tuak, Remaja 15 Tahun di Tuba Dirudapaksa Dua Pemuda di Depan Mata Adiknya