Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Sabtu, 08 Juni 2024 | 20:54 WIB
Ilustrasi banjir di kabupaten Sukabumi(SUARAKALBAR.CO.ID/Fadil)

SuaraLampung.id - BPBD Kota Sukabumi mencatat sepanjang Mei 2024 terjadi 35 bencana di Kota Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), yang didominasi oleh banjir.

"Tidak ada korban luka apalagi jiwa pada kejadian bencana sepanjang Mei," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahamat Taufik di Sekretariat BPBD Kota Sukabumi, Sabtu.

Rincian jumlah kejadian bencana yang dihimpun dari BPBD setempat yaitu 15 kejadian banjir, 13 tanah longsor, enam kejadian cuaca ekstrem enam, dan satu kebakaran permukiman.

Untuk bangunan yang rusak akibat terdampak bencana adalah  99 bangunan kerusakan ringan, dengan rincian 76 bangunan rusak akibat terdampak banjir, 15  bangunan rusak terdampak tanah longsor, empat bangunan rusak terdampak cuaca ekstrem, dan empat bangunan rusak akibat kebakaran.

Baca Juga: PDIP Bakal Serahkan Surat Tugas ke Kepala Daerah Petahana Kecuali Eva Dwiana, Mengapa?

Adapun jenis bangunan adalah 82 rumah mengalami rusak ringan dan 14 rumah rusak berat akibat terdampak bencana. Kemudian fasilitas pendidikan dan sarana serta prasarana umum masing-masing satu unit.

Untuk jumlah warga yang terdampak bencana mencapai 81 jiwa dengan rincian 72 jiwa terdampak bencana banjir, enam jiwa terdampak tanah longsor, dua jiwa terdampak cuaca ekstrem dua jiwa dan satu jiwa terdampak kebakaran.

"Untuk kerugian material akibat bencana yang diderita oleh para penyintas bencana mencapai ratusan juta rupiah. Untuk bantuan yang telah diserahkan kepada para korban seperti paket sembako dan paket kebutuhan rumah tangga," tambahnya.

Novian mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dengan potensi bencana yang bisa terjadi kapan saja. Diprediksi pada Juni ini bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung, masih akan terjadi karena informasi prakiraan cuaca dari BMKG, wilayah Kota Sukabumi masih berpotensi turun hujan.

Warga pun harus mengantisipasi terjadinya bencana kekeringan dan kesulitan air bersih karena diperkirakan mulai pertengahan Juni sudah masuk kemarau ditambah terjadi El Nino. [ANTARA]

Baca Juga: Skandal Irigasi Gantung Rp14 Miliar di Mesuji, Kejati Lampung Mulai Panggil Sejumlah Nama

Load More