SuaraLampung.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menargetkan pembangunan rumah sakit hewan selesai pada tahun 2025.
Kepala UPTD Balai Pelayanan Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Laboratorium Pakan Provinsi Lampung Christin Septriansyah mengatakan, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi berkomitmen melanjutkan pembangunan rumah sakit hewan.
"Sebenarnya pembangunan sudah dilaksanakan sejak 2023 tapi sempat terkendala anggaran," ujar Christin Septriansyah, Jumat (3/5/2024).
Ia mengatakan pembangunan rumah sakit hewan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung telah ditargetkan selesai pada 2025 untuk memperlengkapi layanan kesehatan hewan daerah.
"Tahun ini memang tidak dianggarkan, tapi pada APBD Perubahan akan diusahakan. Sebab pembangunan ini menggunakan skema multiyears. Jadi nanti pada 2025 setelah tahap akhir pembangunan dilakukan bisa langsung diresmikan," katanya.
Christin mengatakan anggaran pembangunan rumah sakit hewan Lampung tersebut sekitar Rp8 miliar dan yang dianggarkan Rp1,8 miliar, sehingga masih kekurangan anggaran dalam proses pembangunannya.
"Rumah sakit hewan Provinsi Lampung ini memang bukan rumah sakit hewan pertama, melainkan rumah sakit rujukan. Jadi dari klinik atau rumah sakit hewan yang ada di Kota Metro dan kabupaten bisa langsung dibawa ke sini untuk mendapatkan pelayanan lanjutan," ucapnya.
Dengan dilanjutkannya proses pembangunan rumah sakit hewan tersebut, kata Christin, diharapkan pelayanan kesehatan hewan di Lampung dapat berjalan dengan baik.
"Untuk tetap menjaga kesehatan hewan, di kegiatan tertentu kami melakukan pelayanan secara gratis buat masyarakat, seperti kemarin sudah dilakukan pengobatan, vaksinasi, dan pemberian vitamin secara gratis ke hewan peliharaan masyarakat," katanya.
Baca Juga: Kemenag Lampung: Daftar Haji Tahun Ini Berangkat 24 tahun Lagi
Dalam kegiatan tersebut, lanjutnya, telah terlayani sebanyak 180 hewan peliharaan dari target 150 hewan.
"Layanan kesehatan hewan dilakukan pada hari Senin-Jumat. Kalau rumah sakit hewan sudah bisa terbangun, maka bisa mempermudah layanan kesehatan hewan karena kalau di sini ruangannya cukup sempit dan cukup rentan terjadi penularan penyakit antara manusia dengan hewan, karena ruang administrasi bercampur dengan ruang tindakan," tambahnya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Kemenag Lampung: Daftar Haji Tahun Ini Berangkat 24 tahun Lagi
-
Nggak Ada Malu, Inspektur Lampura Umbar Senyum dan Angkat 2 Jempol saat Dijebloskan ke Penjara Kasus Korupsi
-
Dalami Penyebab Kebakaran Gudang Penyimpanan BBM di Natar, Puslabfor Mabes Polri Turun Tangan
-
Terjatuh ke Sungai Semuong saat Memancing, Warga Lampung Barat Ini Hilang
-
Ketua NasDem Lampung Herman HN Ikut Penjaringan Cagub di Demokrat
Terpopuler
- Kata-kata Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saat Ini Kan Saya...
- Kata-kata Ivar Jenner Usai Tak Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
-
7 Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Spesifikasi Premium Pilihan Terbaik Agustus 2025
Terkini
-
1300 Burung Diselamatkan di Pelabuhan Bakauheni: Penyelundupan Satwa Ilegal Digagalkan
-
'Keran' Retribusi Pasar Gudang Lelang yang Bocor 10 Tahun Harus Ditutup, Negara Rugi Rp 520 Juta!
-
Jual Motor Curian di Facebook, Dua Maling di Bandar Lampung Kena Jebak Korbannya Sendiri
-
Tanggap Bencana, BRI Peduli Pastikan Bantuan Menjangkau Warga Terdampak Gempa Poso
-
Harga Minyak Goreng di Lampung Tak Terkendali! Gubernur Minta Tata Niaga Dirombak