SuaraLampung.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung merespons keluhan warga Way Lunik, Panjang, mengenai keberadaan stockpile batu bara yang berdampak pada lingkungan mereka.
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana memberi waktu tiga hari bagi dua perusahaan stockpile batu bara untuk menyelesaikan permasalahan dengan warga.
"Perusahaan stockpile PT. Global Mahardika Logistik (GML) dan PT. Sentral Mitra Energi (SME), kami beri waktu tiga hari selesaikan masalahnya atas keluhan warga terkait debu," kata Eva Dwiana, Jumat (22/12/2023).
Apabila dua perusahaan itu tidak dapat menyelesaikan permasalahan dengan warga, Eva berjanji akan menindak tegas kedua perusahaan tersebut.
"Kami kasih waktu tiga hari untuk menyelesaikannya atau kedua perusahaan tersebut harus pindah lokasi," kata Eva Dwiana.
Menurut Eva, Pemkot Bandar Lampung dapat menutup aktivitas stockpile batubara, apabila masalah-masalah yang dikeluhkan warga yang terdampak tidak dapat diselesaikan.
"Kami lihat lokasi atau kapasitas perusahaan stockpile batu bara itu tidak memadai sehingga dampak debunya ke pemukiman warga," kata dia.
Menurut Eva, perusahaan batu bara seharusnya tidak diperbolehkan berada di tengah pemukiman warga, tapi di pinggiran kota.
"Harusnya perusahaan batu bara ada di pinggiran kota. Kemarin warga yang terdampak sudah kami cek dan diberikan obat, karena banyak warga alami sesak dan lainnya," kata dia.
Baca Juga: Warga Way Lunik Bandar Lampung Protes Stockpile Batu Bara
Warga menggelar aksi demonstrasi di daerah stockpile batu bara, Jumat (22/12/2023). Guntoro, warga, meminta stockepile batu bara dipindahkan karena berdampak pada kesehatan dan lingkungan.
Adanya stockpile batu bara, kata dia, debunya membuat batuk, nyeri tenggorokan, serta gangguan pernapasan.
Direktur PT Sentral Mitra Energi William Budiono mengatakan sejauh ini perusahaannya telah melakukan antisipasi terkait dampak lingkungan dan kesehatan warga dari aktivitas stockpile batu bara.
"Tim kami dari perusahaan sudah turun ke lapangan untuk melihat warga yang mengalami gangguan kesehatan karena dampak dari kegiatan perusahaan. Kami lakukan penanganan berupa pemeriksaan kesehatan, pemberian obat untuk orang yang memang terdampak dari kegiatan usaha di perusahaan," kata dia. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Warga Way Lunik Bandar Lampung Protes Stockpile Batu Bara
-
Puluhan Milenial Bandar Lampung Jadi Relawan Prabowo-Gibran
-
Pemkot Bandar Lampung Geram, Banyak Kafe Jual Miras di Atas Kadar yang Ditentukan
-
Caleg Rahmawati Herdian tak Penuhi Panggilan Bawaslu, Ini Alasannya
-
Daftar Apotek Terdekat di Bandar Lampung
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Kabar Baik buat Lintas Generasi, Yuk NontonKonser Babyface dengan Diskon 25% dari BRImo
-
Buron Berbulan-bulan, Pelaku Penganiayaan Sadis di Wonosobo Akhirnya Diciduk Polisi
-
Pemprov Lampung Ngebut Benahi Jembatan: 6 Sudah Rampung, Sisanya Kapan?
-
Pinjaman Fiktif di Bandar Lampung: Ratusan Warga Tertipu, Kerugiannya Fantastis
-
Masuk Top 50 Emiten, BRI Diakui atas Kapitalisasi Pasar dan Tata Kelola Baik