SuaraLampung.id - Dua anak badak yang baru lahir di penangkaran Suaka Rhino Sumatra (SRS) Taman Nasional Way Kambas (TNWK) diberi nama Indra (jantan) dan Anggi (betina).
Nama tersebut disematkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya saat berkunjung ke SRS TNWK, Sabtu (9/12/2023).
Siti Nurbaya mengatakan, nama Indra diambil dari nama mantan Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH), Indra Exploitasia dan Anggi diambil dari nama Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini.
"Kenapa saya ambil nama dua tokoh tersebut? Karena keduanya memiliki peran penting dalam persoalan lingkungan. Artinya nama badak sebagai pengingat kedua tokoh pernah mengabdi pada negara dalam urusan lingkungan," kata Siti Nurbaya.
Siti Nurbaya menuturkan, Indonesia merupakan rumah bagi dua spesies badak paling langka di dunia,
yaitu badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis).
Badak Jawa berada di Taman Nasional Ujung Kulon dan badak Sumatera mendiami Kawasan Ekosistem Leuser - Aceh, kawasan hutan di wilayah kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, serta Taman Nasional Way Kambas.
Tidak hanya badak, Taman Nasional Way Kambas merupakan rumah bagi berbagai satwa liar dilindungi lainnya seperti tapir (Tapirus indicus), gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus), harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), beruang madu (Helarctos malayanus).
"Taman Nasional Way Kambas juga menyandang predikat ASEAN Heritage Park yang ke-36, pada tanggal 25 Juli 2016. Untuk memperkuat pengelolaan Taman Nasional, maka dibangun berbagai sarana dan prasarana untuk konservasi spesies, penanggulangan konflik, dan pengelolaan kepentingan publik," kata Siti Nurbaya.
Tahun 2010, badak Sumatera dinyatakan sebagai critically endangered dengan jumlah individu global kurang dari 250 ekor.
Baca Juga: TNWK Dibuka Kembali 20 Desember 2023, Tak Ada Lagi Atraksi Tunggang Gajah
Laporan Kepala Balai TN Way Kambas tahun 2019 menemukan ada 2 ekor, dan sekarang hanya ditemukan jejak dan tanda-tanda kehadiran saja tidak terlihat individu hewannya.
"Kemungkinan perburuan marak mulai tahun 2012. Namun tidak berarti tidak ada, apabila belum tertangkap kamera-trap," papar Siti Nurbaya.
Kontributor : Agus Susanto
Berita Terkait
-
TNWK Dibuka Kembali 20 Desember 2023, Tak Ada Lagi Atraksi Tunggang Gajah
-
Badak Jantan Lahir di SRS TNWK, Kondisinya dalam Keadaan Baik
-
Gajah Riska Melahirkan Anak Kedua di TNWK
-
Hasil Pengembangan, Satu Lagi Pemburu Liar di TNWK Diringkus Polisi
-
Polhut Sergap Rombongan Pemburu Liar di TNWK, Satu Orang Ditangkap Enam Lolos
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
Terkini
-
Urus Izin Kapal Kini Lebih Dekat! Gerai Perizinan Usaha Perikanan Hadir di Lampung Timur
-
Duo Bos SGC Purwanti Lee dan Gunawan Yusuf Dicekal Kejagung, Terseret Kasus TPPU
-
Aplikasi Lampung In Jadi Alat Memangkas Celah Korupsi
-
Stadion Sumpah Pemuda Resmi Jadi Kandang Bhayangkara FC, Mimpi Publik Lampung Terwujud
-
Keji! Dicekoki Tuak, Remaja 15 Tahun di Tuba Dirudapaksa Dua Pemuda di Depan Mata Adiknya