Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Minggu, 26 November 2023 | 13:28 WIB
Badak jantan lahir di SRS TNWK, Sabtu (25/11/2023). [Dok TNWK]

SuaraLampung.id - Kembali seekor badak lahir di penangkaran Suaka Rhino Sumatra (SRS) di Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur.

Badak jantan yang lahir pada Sabtu (25/11/2023) pukul 04.00 itu merupakan keturunan dari sepasang badak bernama Delillah (betina) dan Harapan (jantan).

Sampai saat ini tim medis yang khusus menangani kondisi badak di SRS terus melakukan pemantauan terhadap bayi badak seberat 25 kg itu selama 24 jam dengan dibantu pemantauan CCTV.

Ini adalah badak kedua yang lahir di SRS TNWK dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Pada September 2023 lalu,  lahir seekor badak betina.

Baca Juga: Gajah Riska Melahirkan Anak Kedua di TNWK

"Tiga bulan dua ekor Badak di SRS telah terlahir, pertama 30 September terlahir badak betina dan 25 November 2023 terlahir badak jantan" kata Humas TNWK Sukatmoko.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan, saat ini SRS TNWK telah sukses menghasilkan lima individu badak sumatera.

Yaitu Andatu (2012), Delilah (2016), Sedah Mirah (2022), anak ketiga dari Ratu-Andalas (30 September 2023) dan anak dari Delilah-Harapan (25 November 2023).

“Kita bersyukur atas kelahiran kelima di SRS TNWK. Kelahiran ini sekaligus menjadi kelahiran badak sumatera kedua di tahun 2023. Hal ini semakin menegaskan komitmen Pemerintah Republik Indonesia dalam melakukan upaya konservasi badak di Indonesia, khususnya badak sumatera,” ucap Siti melalui pers rilis.

Kelahiran badak jantan ini adalah kelahiran pertama induk Badak Delilah dari perkawinan dengan Badak Harapan.

Baca Juga: Hasil Pengembangan, Satu Lagi Pemburu Liar di TNWK Diringkus Polisi

Induk Delilah sendiri merupakan badak yang lahir hasil dari kelahiran kedua dari perkawinan badak Ratu dan badak Andalas di SRS TNWK pada tahun 2016.

Adapun jantan Harapan lahir dari perkawinan ketiga Emi dan Ipuh di Kebun Binatang Cincinnati, Amerika Serikat pada tahun 2007.

Badak Harapan mulai menempati SRS TNWK pada tahun 2015. Harapan sekaligus menjadi badak sumatera terakhir yang dipulangkan ke Indonesia, menandakan saat ini tidak ada lagi badak sumatera selain di Indonesia.

Menurut Siti, badak Delilah melahirkan anak jantan di luar waktu perkiraan, yaitu sekitar pukul 04.00 WIB, Sabtu (25/11/2023), di hari kebuntingan ke-460, 10 hari lebih cepat dari perkiraan kelahiran.

"Pada pukul 08.19 WIB, badak Delilah ditemukan sudah bersama anaknya di hutan oleh penjaga satwa SRS TNWK," jelas Satyawan Pudyatmoko, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK.

Satyawan menambahkan, Kondisi induk dan anak badak terpantau baik. Anak badak sudah dapat berdiri tegak dan berjalan.

Tak lama setelah ditemukan sudah bisa menyusu dalam posisi berdiri. Saat ini, induk dan anak badak sudah berada di dalam kandang perawatan (boma) SRS TNWK, dengan berat badan anak badak 25 kg.

SRS TNWK yang dikelola Balai Taman Nasional Way Kambas bersama Yayasan Badak Indonesia berlokasi di zona khusus Taman Nasional Way Kambas.

Tujuan utamanya yakni menghasilkan anak badak sumatera untuk mempertahankan keberlangsungan hidup spesies badak sumatera yang kini terancam punah.

"Anak-anak badak sumatera hasil program pengembangbiakan di SRS TNWK ke depannya dapat dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya,” kata Satyawan.

Sementara itu, Direktur Eksekutif YABI, Jansen Manansang menambahkan, badak Delilah yang melahirkan anak pertamanya merupakan hasil dari proses perkawinan alami di SRS TNWK.

Ke depan, Yayasan Badak Indonesia terus berkomitmen untuk membantu dan mendukung sepenuhnya program dan upaya Pemerintah Republik Indonesia khususnya dalam upaya konservasi badak di Indonesia.

Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 106 tahun 2018, badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) merupakan satwa yang dilindungi di Indonesia.

Di dalam IUCN Red List, status konservasi badak sumatera saat ini adalah critically endangered/CR. Kelahiran kelima di SRS TNWK ini memberikan semangat untuk kita semua agar terus berupaya semaksimal mungkin dalam melestarikan badak sumatera.

Kontributor : Agus Susanto

Load More