Sedangkan untuk tabuhan pengiring yang dikenal sebagai Talo Balak cukup berbeda dengan iringan wayang Jawa yang menggunakan gamelan.
Dengan berbagai jenis tabuhan sesuai lagu meliputi tabuh rajo menggalo, tabuh layang kasiwan, dan tabuh alau-alau semua dimainkan tergantung kondisi serta disesuaikan dengan adegan. Seperti saat adegan sedih akan memakai tabuhan sanak miwang sebagai pengiring.
Salah satu sastra lisan Lampung yang sering digunakan sebagai topik menampilkan wayang sekelik adalah cerita tentang terbentuknya Kampung Gunung Sugih.
Dalam cerita tersebut menggambarkan adanya wilayah Lampung Tengah dahulu kala sebelum bernama Gunung Sugih, yang diberi nama Pulau Apus.
Dalam cerita tersebut ada dua lakon utama yaitu Patik Guling Sekaro dan Marskal Sigalang-galang yang berasal dari Sumatera Barat serta Sumatera Utara.
Diceritakan kedua lakon utama tersebut, setelah melalui perjalanan panjang menyusuri Bukit Barisan sampailah di Pulau Apus untuk membuka lahan pemukiman.
Ternyata keduanya bisa menghentikan serangan bajak laut yang ingin merompak seluruh harta masyarakat sekitar, hingga di daerah Seputih Surabaya.
Keberhasilan mereka dalam mengusir perompak akhirnya mendapatkan apresiasi dari pemangku adat atau punyimbang adok.
Kedua orang tersebut diperbolehkan oleh punyimbang untuk tinggal di Pulau Apus sekaligus melegalkan wilayah tersebut sebagai wilayah pemukiman bagi keduanya melalui adat ngebaten anekh, sehingga daerah itu diberi nama Gunung Sugih.
Baca Juga: Bawaslu Lampung Ingatkan Peserta Pemilu 2024: Jangan Gunakan Bahan Kampanye Lebih Dari Rp 100 Ribu
Dari penyampaian sastra lisan tersebut, kemudian menjadi lakon dalam wayang sekelik. Saat ini mulai berkembang berbagai pementasan yang dilakukan berlandaskan dari cerita-cerita daerah Lampung guna menarik minat masyarakat untuk menyaksikan serta memahami kisah asli Lampung.
Menurut pewarah (dalang) kondang asal Lampung Tengah ini, minat masyarakat untuk menonton wayang sekelik semakin meningkat dengan banyaknya undangan pementasan dari berbagai daerah.
Namun, pihaknya masih belum berkeinginan untuk mengubah nama wayang yang identik dengan budaya Jawa itu dengan kata lineu yang lebih kental dengan budaya Lampung.
Kata lineu sekelik telah coba dimasukkan dalam ringget atau puisi berbahasa Lampung, seperti dengan mengucapkan kalimat "Ejau Linau Sekelik wayang Lappung" atau yang dapat diartikan "Inilah wayangnya orang Lampung, wayang persaudaraan" kalimat ini dilafalkan sebagai kalimat pengenalan akan Linau Sekelik dalam setiap pertunjukan.
"Memang agak sulit untuk mengubah pola pikir dan kebiasaan penonton karena kata lineu sekelik ini kurang familiar. Tetapi saat ini sudah mulai sedikit demi sedikit diperkenalkan," ujar Supriyanto.
Selain pengembangan dan pengenalan tentang wayang sekelik, kini juga telah disiapkan regenerasi pewarah atau dalang wayang sekelik melalui pelatihan di sanggar, dan kini telah ada dua orang yang belajar menjadi pewarah. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Bawaslu Lampung Ingatkan Peserta Pemilu 2024: Jangan Gunakan Bahan Kampanye Lebih Dari Rp 100 Ribu
-
13 Desa Kelurahan di Lampung Jadi Proyek Percontohan Ketangguhan Bencana
-
Langkah Polisi Usut Kasus Jasad Bayi Dimakan Anjing di Sabah Balau
-
Diusir dari Lahan Garapan, Petani Register 38 Gunung Balak Ngadu ke Kantor BPN Lampung
-
TKD Prabowo Gibran Yakin Sapu Bersih Kemenangan di Lampung
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
BTN Buka Lowongan Kerja Posisi IT QA Department Head: Gaji Menarik
-
Keracunan Makanan Hantui Lampung, Wagub Jihan: Perketat Pengawasan MBG
-
Kejati Lampung Tangkap DPO Korupsi Dana BUMDes di Pesawaran, Kerugian Negara Miliaran
-
Jangan Lewatkan! Consumer BRI Expo 2025 Hadirkan Rumah Impian, Mobil Idaman dan Konser Gratis
-
BRI Buka Lowongan Kerja: Posisi Relationship Manager