SuaraLampung.id - Para petani kakao di Kabupaten Lampung Timur diminta membuat kakao kualitas ekspor dengan pengelolaan yang benar.
Sub Koordinator Karantina Tumbuhan, Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung Irsan Nuhantoro mengatakan, saat ini banyak petani menjual kakao dengan proses asalan sehingga harganya relatif rendah.
"Hal berbeda akan terjadi bila kakao diolah dengan baik sebelum dijual," kata Irsan Nuhantoro, Rabu (10/8/2022).
Menurut dia, pasar ekspor pada komoditas kakao cukup terbuka lebar, terlebih kualitas coklat di Lampung Timur masuk dalam kategori bagus, hanya saja memang kuantitasnya yang memenuhi syarat untuk diekspor masih rendah.
Baca Juga: Soal Ceceran Minyak PHE OSES di Pesisir Lampung Timur, Begini Kata SKK Migas
"Masih sedikit sekali petani kakao di sini melakukan pengelolaan memakai fermentasi dan penjemuran yang baik. Padahal permintaan luar negeri sudah ada sebanyak 50 ton per bulan tapi kalau satu dua tiga orang yang melakukannya tentu tidak akan terpenuhi kuantitasnya," ujarnya.
Oleh sebab itu, lanjut dia, Balai Karantina Pertanian mendorong petani kakao untuk menjadi eksportir melalui gerakan tiga kali lipat ekspor dengan membina mereka untuk memenuhi persyaratan dan kualitas yang diminta oleh negara tujuan.
"Permintaan 50 ton itu sangat memungkinkan terpenuhi, maka inilah yang kami dorong karena produksi sudah ada hanya perlu ditingkatkan kualitas juga sudah ada hanya tinggal menjaga dan memenuhi kuantitas," kata dia.
Ia pun mengatakan bahwa pihaknya memiliki klinik ekspor sehingga berapapun produk yang dihasilkan petani baik banyak ataupun sedikit tetap bisa diekspor asalkan kualitasnya dapat memenuhi persyaratan.
"Potensi kakao untuk diekspor cukup terbuka lebar, pada tahun 2022 ini Lampung baru melepas ekspor coklat sebanyak 1.450 ton, padahal potensinya ratusan ribu ton. Sehingga dengan pelatihan pengelolaan kakao yang baik potensi ekspor coklat dapat meningkat," kata dia. (ANTARA)
Baca Juga: Gajah Liar Rusak Kebun Jagung Warga di Desa Taman Fajar Lampung Timur
Berita Terkait
-
Kuliah Singkat di Indonesia Makin Populer di Kalangan Mahasiswa AS, Ingin Belajar soal Kopi dan Kakao
-
Game ArcheAge War Buka Registrasi di Indonesia, Tebar Banyak Hadiah
-
Kakao Resmi Akuisisi SM Entertainment, FTC Siap Pantau Melon Selama 3 Tahun
-
Bangga, Kakao Jembrana Raih Cacao of Excellence Silver Award 2023
-
Dorong Produktivitas Pertanian, GAMA Bagi-bagi Bibit Kakao ke Petani di Lombok
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
NU Lampung Serukan Persatuan Pasca Pilkada 2024: Jangan Terprovokasi!
-
Pj Gubernur: Lampung Butuh Rumah Sakit Khusus
-
Timses Mirza-Jihan Minta Maaf Usai Unggul Telak di Pilgub Lampung 2024 Versi Hitung Cepat
-
Tertimbun Longsor, Penambang Pasir Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai Way Seputih
-
Dinamika Pilkada Serentak 2024 di Lampung: Surat Suara Tertukar, Kurang, Rusak, dan Intimidasi