Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 28 Juli 2022 | 15:06 WIB
Limbah di Pantai Kerangmas, Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Jumat (15/7/2022). Limbah hitam ini disebabka kebocoran pipa eksplorasi minyak milih PHE OSES. [Suaralampung.id/Agus Susanto]

SuaraLampung.id - Pencemaran limbah hitam di perairan Lampung Timur disebabkan bocornya pipa eksplorasi minyak yang dilakukan PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES).

PHE OSES mengungkap kegiatan eksplorasi minyak di perairan Lampung Timur ini masih terus berjalan hingga tahun 2038 atau sampai 16 tahun mendatang. 

Kegiatan eksplorasi minyak di perairan Lampung Timur ini mendapat kritikan dari tokoh nelayan Lampung Timur Andi Baso. 

Andi Baso meminta PHE OSES membenahi kinerjanya terutama terkait kebocoran pipa yang mengakibatkan pencemaran laut di Lampung Timur. 

Baca Juga: Perairan Tercemar Limbah Hitam, Puluhan Nelayan Pilih Keluar dari Kuala Kambas dan Kuala Sekapuk

"Kalau memang benar perusahan PHE OSES mengatakan bahwa eksplorasi minyak sampai 2038, kami sebagai nelayan meminta perusahaan membenahi penyebab limbah tersebut," kata Andi Baso, Kamis (28/7/2022).

Andi Baso meminta PHE OSES mengganti pipa minyak di dalam laut dengan yang baru karena pipa minyak yang lama selalu terjadi kebocoran setiap tahunnya sehingga merugikan nelayan setempat. 

"Jika sampai tahun depan limbah muncul kembali tentu nelayan di Labuhan Maringgai akan meminta konsekuensi dari pihak perusahaan, konsekuensi dimaksud yang jelas mengganti dampak yang nelayan alami," tegas Andi Baso.

Jika ada alat tangkap yang rusak akibat limbah, ujar Andi Baso, perusahaan harus mengganti. Begitu pun jika limbah kembali menyebar dan nelayan tidak bisa melaut perusahaan harus bertanggung jawab memberi kontribusi selama nelayan tidak bisa beraktivitas karena sebaran limbah.

Andi Baso meminta pihak perusahaan belajar dari persoalan limbah tahun ini dimana perusahaan menggunakan jasa nelayan untuk membersihkan limbah.

Baca Juga: Dampak Limbah Hitam di Perairan Lampung Timur, Tangkapan Nelayan Menurun hingga Keringnya Mangrove

Hal ini kata Andi Baso menimbulkan kecemburuan sosial bagi nelayan yang tidak diikutsertakan untuk pembersihan.

Load More