Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 21 Maret 2022 | 10:15 WIB
Perkebunan sayur organik hidroponik yang diberi nama Rejosari farm yang dikelola PT KAI Divre IV (ANTARA/Agus Wira Sukarta)

SuaraLampung.id - PT KAI Divre IV Tanjungkarang berinovasi mengoptimalkan pemanfaatan dan pengamanan aset yang ada sebagai salah satu sarana untuk pengembangan SDM maupun yang akan memasuki purna tugas serta peningkatan pendapatan bagi PT. KAI Divre IV Tanjungkarang.

Diantaranya pengelolaan aset yang berada di pantai Srengsem Bandar Lampung, Stasiun Rejosari Lampung Selatan, Lapangan futsal KAI di Kota Baturaja Sumatera Selatan dan Kolam Renang Tarahan (sementara masih untuk internal KAI)

Kepala Bagian Humas Divre IV Tanjungkarang, Jaka Jarkasih mengatakan bahwa pengelolaan aset ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan Divre IV Tanjungkarang guna mengembangkan SDM serta tidak menutup kemungkinan juga dapat meningkatkan pendapatan dari sektor non angkutan.

Mengingat selama masa pandemi COVID-19 pendapatan dari sisi angkutan penumpang mengalami penurunan dikarenakan adanya pembatasan kapasitas angkut dan himbauan dari pemerintah untuk mengurangi mobilisasi guna menghentikan penyebaran virus Corona sehingga okupansi penumpang pun menurun.

Baca Juga: Kasus Positif COVID-19 Lampung Bertambah 130 Orang, Berasal dari 13 Daerah

Upaya pengelolaan aset yang telah dilaksanakan oleh Divre IV Tanjungkarang diantaranya merevitalisasi aset yang berada di eks Pelabuhan Srengsem. Aset tersebut disulap menjadi objek wisata yang diberi nama Pantai Taman Indah Srengsem Kereta Api (Tiska).

Pantai Tiska ini hanya membutuhkan sekitar 30 menit perjalanan dari pusat kota Bandarlampung, beralamat di Jalan By Pass Soekarno Hatta, Srengsem, Panjang, Bandarlampung.

"Pantai Tiska dinilai bisa menjadi alternatif objek wisata baru. Terlebih lokasinya yang berada di kota Bandar Lampung, sehingga aksesnya mudah dijangkau," ujar Jaka.

Pantai Tiska ini juga menjadi banyak perhatian masyarakat, dimana pengunjung yang datang ke Pantai Tiska ini tak hanya berasal dari Kota Bandar Lampung melainkan dari berbagai daerah di Lampung seperti Lampung Tengah, Metro, Tulang Bawang, bahkan ada dari luar Provinsi misalkan dari Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu.

Pengunjung juga dapat menikmati keindahan pantai karena kondisinya masih asri dan tidak terlalu padat pengunjung.

Baca Juga: Warga Lampung Diminta Masih Patuhi Prokes COVID-19 Meski di Lokasi Hajatan

Para pengunjung juga dapat menikmati deburan ombak pantai dan wahana yang sudah disediakan oleh pihak pengelola pantai tersebut.

"Pantai yang dahulunya pernah dijadikan sebagai pelabuhan penyeberangan ini tidak hanya menawarkan rekreasi pantai, tapi juga tersedia sejumlah sarana olahraga seperti voli pantai, lapangan futsal dan jogging track" ungkap Jaka.

Pemanfaatan aset di Stasiun Rejosari, Natar, Lampung Selatan Divre IV Tanjungkarang berupa sarana pengembangan SDM yang akan memasuki purna tugas yakni peternakan dan penggemukan kambing serta perkebunan sayur organik hidroponik yang diberi nama Rejosari farm.

"Ke depan, Divre IV Tanjungkarang akan melakukan penambahan wahana yang ada di Rejosari farm ini berupa taman santap kuliner dan kolam pemancingan ikan" kata Jaka.

"Rejosari farm akan menjadi salah satu tujuan wisata masyarakat yang ada di sekitar stasiun Rejosari dan Kacamatan Natar" tambah Jaka.

Pemanfaatan aset berupa mes kereta api di Baturaja, Sumatera Selatan untuk peningkatan kebugaran jajaran dan pemasukan pendapatan Divre IV Tanjungkarang berupa sarana olahraga seperti lapangan futsal.

"Diharapkan dengan adanya pemanfaatan aset ini dapat meningkatkan semangat jajaran Divre IV Tanjungkarang untuk melakukan pengembangan SDM dan meningkatkan pendapatan Divre IV Tanjungkarang" tutup Jaka. (ANTARA)

Load More