Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Jum'at, 05 Februari 2021 | 06:45 WIB
ilustrasi pemukulan, penganiayaan. Kasus pemukulan yang dilakukan oknum TNI terhadap pemuda di Tulangbawang berakhir damai (ANTARA News/Ridwan Triatmodj)

"Pelakunya minta maaf jg dong,, seIndonesia ini nyebarnya,, at least hukum malu lah dah melukai org segitunya" tulis akun Fakhrini Sholeha.

Sebelumnya Pratama Corleone curhat di akun Facebook nya bahwa dirinya menjadi korban pengeroyokan oleh oknum TNI dan ayah oknum TNI tersebut. 

Permasalahan ini terjadi hanya gara-gara masalah parkir. Ada pelanggan ayah oknum TNI yang memarkir motornya di teras toko Pratama. 

Karena mengganggu pelanggannya, Pratama memindahkan motor itu ke depan toko ayah oknum TNI. Dari situ terjadilah cekcok mulut antarkeduanya. 

Baca Juga: Pilu, Pengidap Skizofrenia Dipukuli Oknum TNI Gara-gara Masalah Parkir

Masalah ini sempat didamaikan Ketua RT setempat. Namun oknum TNI itu tak terima hingga akhirnya memukuli Pratama. Pratama diinjak dan matanya dicongkel. Kepalanya juga dipukul menggunakan gelas kaca. 

Menurut Pratama, dirinya sudah melapor ke koramil dan polisi setempat namun tidak direspons. Pratama pun meminta bantuan agar ia mendapat keadilan. 

Namun selang beberapa hari kemudian, postingan yang berisi curhat kekerasan yang dialaminya dihapus. Lewat postingan terbarunya, Pratama mengaku kasusnya sudah damai. Ia pun meminta orang-orang menyebarkan postingan sebelumnya untuk menghapusnya.

Peristiwa penganiayaan ini dibenarkan Kepala Penerangan Korem 043/Garuda Hitam Lampung, Mayor Inf Joko Warsito. Joko mengatakan, kejadian itu terjadi pada Desember 2020. 

Menurut Joko, kasus itu sudah selesai karena antara korban dan oknum TNI sudah berdamai. "Saya sudah tanyakan kepada anggota  yang disana, katanya peristiwa itu terjadi pada Desember 2020 lalu. Sudah ada perdamaian dan oknum anggota TNI itu katanya sudah meminta maaf dan mengganti biaya pengobatan. Katanya juga si anak iseng posting lagi ceritanya di medsos," papar Joko dalam sambungan telepon.

Baca Juga: Viral Curhat Warga Tulangbawang Dipukuli Oknum TNI

Saat ditanya apakah ada sanksi kepada oknum TNI yang melakukan penganiayaan itu, Joko menjawab bahwa ada prosedurnya, "itu harus dari satuannya (Kodim), harus bertahap," ungkap Joko lagi.

Load More