- Unila kukuhkan 9 guru besar
- Sembilan profesor baru ini berasal dari berbagai disiplin ilmu
- Total guru besar di Unila kini mencapai 166 orang
SuaraLampung.id - Universitas Lampung (Unila) kembali menorehkan tinta emas dalam dunia pendidikan tinggi Indonesia. Dalam sebuah rapat luar biasa Senat yang penuh khidmat pada Rabu (17/9/2025) di Gedung Serbaguna (GSG) Unila, sembilan profesor atau guru besar baru resmi dikukuhkan.
Pengukuhan yang diwarnai orasi ilmiah mendalam ini menjadi bukti nyata keseriusan Unila dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mampu memberikan kontribusi ilmiah yang signifikan bagi masyarakat.
Dengan tambahan sembilan nama hebat ini, total guru besar di Unila kini mencapai angka fantastis: 166 orang! Bahkan, enam guru besar lainnya sedang dalam proses pengukuhan, menandakan akselerasi luar biasa Unila dalam memperkuat barisan akademisinya.
Rektor Unila, Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, DEA, IPM, ASEAN Eng, menyampaikan harapannya agar para guru besar yang baru dikukuhkan ini dapat menjadi motor penggerak.
Baca Juga:Jangan Sampai Punah! Unila Gencar Selamatkan Anggrek Asli Lampung
"Kami berharap para guru besar yang baru dapat terus memberikan kontribusi yang luar biasa, baik melalui penelitian unggulan, kolaborasi lintas disiplin, maupun pembinaan generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa," tegasnya.
Prof. Lusmeilia juga berharap pencapaian ini menjadi inspirasi bagi akademisi lain di Unila.
"Semoga menginspirasi para akademisi lain untuk segera menjadi guru besar dan dapat memberikan manfaat bagi Unila, bangsa serta negara," imbuhnya, membakar semangat seluruh civitas akademika.
Inovasi Lintas Bidang: Dari Pertanian Hingga Smart System
Sembilan profesor baru ini berasal dari berbagai disiplin ilmu yang relevan dengan kebutuhan dan tantangan masa kini.
Baca Juga:Unila Buka 22 Prodi S2 Jalur RPL: Peluang Emas untuk Profesional dengan Pengalaman Kerja
Lima di antaranya dari Fakultas Pertanian, dua dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), satu dari Fakultas Teknik, dan satu dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Keragaman ini menunjukkan visi Unila untuk mencetak ahli di berbagai sektor krusial.
Mari kita intip sekilas orasi ilmiah mereka yang siap mengukir sejarah:
- Pertanian Masa Depan: Prof. Dr. Ir. Darwin H. Pangaribuan, M.Sc., Ph.D. (Ilmu Kepakaran Tanaman Sains) dengan orasi "Optimalisasi Hasil dan Kualitas Sayuran Melalui Pengelolaan Nutrisi Terpadu pada Sistem Lahan Terbuka dan Hidroponik," membawa kita ke era pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan.
- Penjaga Hutan Lestari: Prof. Dr. Rahmat Safe’l, S.Hut., M.Si. (Ilmu Kepakaran Kesehatan Hutan) memaparkan pentingnya "Kesehatan Hutan: Pentingnya Pemantauan Kesehatan Ekosistem Hutan dalam Pengelolaan Hutan Lestari," sebuah panggilan untuk menjaga paru-paru dunia.
- Rajungan Berkelanjutan Lampung: Prof. Dr. Indra Gumay Yudha, S.PI., M.Si. (Ilmu Pengelolaan Sumber Daya Perikanan) dengan gagasan "Pengelolaan Bersama (Co-Management) Sumber Daya Rajungan (Portunus pelagicus) di Lampung: dari Sains ke Pengelolaan Berkelanjutan," solusi konkret untuk potensi bahari Lampung.
- Strategi Komunikasi Lintas Bahasa: Prof. Dr. Drs. Muhammad Sukirlan, MA. (Ilmu Second Language Acquisition) membongkar "Communication Strategies in Second Language Acquisition," sebuah kajian penting di era globalisasi.
- Pemimpin Pendidikan Berkualitas: Prof. Hasan Hariri, S.Pd., M.B.A., Ph.D. (Ilmu Kepemimpinan Pendidikan) menghadirkan "Kepemimpinan Pendidikan: Kepemimpinan Sekolah dalam Konteks Sekolah di Indonesia," panduan untuk mencetak pemimpin sekolah visioner.
- Bioenergi Ramah Lingkungan: Prof. Dr. Mita Rilyanti, S.Si., M.Si. (Ilmu Kimia Anorganik Material) membuka wawasan tentang "Modifikasi Green Catalyst Zeolite Socony Mobile-5 (ZSM-5) Berbasis Silika Bagase Untuk Produksi Bioenergi," inovasi energi bersih masa depan.
- Pertanian Tangguh dari Serangga: Prof. Dr. Yuyun Fitriana, S.P., M.P. (Ilmu Patologi Serangga/Entomopatogen) turut berkontribusi dengan topik yang sama krusialnya, memastikan ketahanan pangan kita.
- Teknologi Cerdas untuk Kesejahteraan: Prof. Dr. Ir. Sri Ratna Sulistiyanti, M.T. (Ilmu Rekayasa Elektro) melalui orasi "Rekayasa Elektro dan Sistem Cerdas: Integrasi Teknologi untuk Lingkungan, Energi, dan Kesejahteraan Masyarakat," menunjukkan bagaimana teknologi dapat menjadi solusi kehidupan.
- Pangan Inovatif: Prof. Dr. Ir. Warji, S.TP., M.S., I.P.M. (Ilmu Rekayasa Alat Mesin Pertanian dan Pangan) menghadirkan "Desain Mikrokapsul Multilayer Berbasis Nanofibril sebagai Inovasi Teknologi untuk Pertanian dan Pangan," sebuah terobosan untuk kualitas dan keamanan pangan.
Pengukuhan sembilan guru besar ini bukan hanya kebanggaan bagi Unila, tetapi juga harapan baru bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. (ANTARA)