SuaraLampung.id - Kedua pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Arinal Djunaidi-Sutono dan Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela berbicara soal korupsi dalam debat yang berlangsung, Sabtu (2/11/2024) malam.
Rahmat Mirzani mengatakan, misi prioritas dirinya dan Jihan adalah mempertegas Lampung sebagai daerah bebas korupsi.
Ia mengatakan bahwa guna menunjang wilayah bebas korupsi tentunya diperlukan reformasi birokrasi, kemudian adanya pengawasan, manajemen tata laksana, dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Selanjutnya, diperlukan juga akuntabilitas dan layanan publik yang baik. Kalau hal ini dilakukan dengan baik, maka Lampung bisa meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan bebas korupsi," kata dia.
Baca Juga:Pilu, Gadis ABG Ini Jadi Korban Rudapaksa Sejak SD
Calon Wakil Gubernur Nomor Urut 02 Jihan Nurlela menambahkan bahwa korupsi adalah hal yang harus diberantas secara holistik dan terintegrasi dengan satu tujuan.
"Maka saya menegaskan pelaku korupsi harus mendapatkan tindakan hukum yang sepantasnya didapatkan," kata dia.
Sementara itu Cagub Lampung Nomor Urut 01 Arinal Djunaidi mengatakan sebenarnya dalam supremasi hukum terdapat dua hal yakni agar masyarakat mendapatkan keadilan dan kepastian kebenaran hukum itu sendiri.
"Kalau ini dijalankan dengan baik, maka aparatur akan bebas korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) sehingga kita akan terhindar dari hal-hal yang tidak menguntungkan," kata dia.
Cawagub Nomor Urut 02 Sutono menambahkan salah satu yang penting dalam pemberantasan KKN yakni penyelenggara pemerintahan harus transparan dalam kegiatan apapun.
Baca Juga:Gadis 18 Tahun Dipaksa Layani 4 Pria Hidung Belang Sebulan, 2 Muncikari di Lampung Utara Diciduk
"SOP di setiap kegiatan harus dilaksanakan apalagi dalam pelayanan publik, guna mencegah adanya KKN," kata dia.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat publik kedua untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Lampung Nomor Urut 01 Arinal Djunaidi-Sutono dan Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela dengan tema Hukum, Pemerintahan dan Sosial Buduya di Novetel Bandar Lampung. (ANTARA)