SuaraLampung.id - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung memperkirakan perekonomian Lampung terus bertumbuh sampai batas atas sebesar 4,9 persen hingga akhir 2024.
Ekonom Senior Bank Indonesia (BI) Perwakilan Lampung Fiskara Indawan mengatakan, prospek pertumbuhan ekonomi Lampung di kisaran 4,5-4,9 persen sampai akhir tahun 2024.
"Angka ini jauh lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya 4,55 persen," ujar Fiskara Indawan, Jumat (9/8/2024).
Ia mengatakan prospek pertumbuhan ekonomi yang tetap positif di akhir tahun tersebut didukung dari sumber pertumbuhan dari segi permintaan dan penawaran. Terutama adanya dukungan tetap kuatnya permintaan domestik.
Baca Juga:Terungkap! Kronologi 3 WNA Ditangkap Imigrasi di Tubaba Art Festival
"Dari segi permintaan konsumsi rumah tangga akan meningkat atas adanya optimisme masyarakat sejalan dengan ekspektasi kenaikan pendapatan, kemudian dari konsumsi pemerintah ada peningkatan pagu belanja APBD dan APBN di Lampung sebesar 5,98 persen tahun ke tahun," katanya.
Fiskara melanjutkan dari segi investasi meski dengan berkurangnya jumlah proyek strategis nasional bernilai besar dan ada kecenderungan investor melakukan proses menunggu dan melihat kondisi di periode pemilu, namun dari sisi lembaga non profit melayani rumah tangga meningkat karena aktivitas politik pada periode pemilu.
"Kemudian prospek harga komoditas utama ekspor impor Lampung melandai seiring perbaikan rantai pasok global. Dimana ada penurunan harga komoditas ekspor kopi, CPO, batubara dan impor utama berupa pupuk dan gula, dan adanya perlambatan permintaan batubara dunia. Akan tetapi optimis ekonomi tetap positif karena sektor lapangan usaha seperti transportasi terus bertumbuh," ucap dia.
Sedangkan dari sisi penawaran di sektor pertanian dengan kondisi cuaca yang kondusif dari tahun lalu bisa menjaga produktivitas, industri pengolahan menguat dengan adanya permintaan domestik dan adanya implementasi kebijakan B35 dan potensi implementasi B40.
"Kemudian perdagangan pun menguat karena jumlah hari libur, cuti bersama serta penyelenggaraan kegiatan meningkat. Lalu sektor pertambangan meningkat karena adanya peningkatan lifting minyak bumi pascarevitalisasi main oil milik PHE OSES," tambahnya. (ANTARA)
Baca Juga:Lampung Tarik Semua Alkes Bermerkuri