SuaraLampung.id - Sebanyak 50 kepala keluarga (KK) di Dusun III, Desa Way Galih, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan, terisolir, akibat ambrolnya jembatan penghubung ke Desa Sabah Balau.
Ersan(55), warga setempat, mengatakan, jembatan ambrol karena hujan lebat yang terjadi pada Kamis (6/10/2022) siang.
"Setelah hujan lebat, debit air enggak ketampung, saluran air tersumbat sehingga air meluap mengakibatkan jembatan ini putus, " kata Ersan di lokasi, Jumat (7/10/2022).
"Ini jembatan di bangun pada zaman Belanda, kondisinya sudah rusak maka nya ambrol di terjang banjir. Di dusun tiga ini ada sekitar lima puluh kepala keluarga terisolir, "ujarnya.
Baca Juga:Jembatan Ambrol, Warga Dusun III Desa Way Galih Terisolir
Desi (37) warga Dusun III, berharap jembatan segera dibangun karena merupakan satu satunya akses warga ke desa sebelah.
"Ini anak harus sekolah, jadi tadi motornya ditinggal di seberang dan anak saya antar anak sekolah. Ini baru pulang sekolah harus hati-hati lewat sini, terpaksa karena anak harus sekolah, "ujarnya.
Sementara itu Kepala Desa Way Galih Suwarno mengatakan jembatan putus itu terjadi pada Kamis (06/10/2022).
" Kejadiannya, hari Kamis (06/10/ 2022 siang, itu karena debit air banyak dan saluran sungainya tersumbat sampah menyebabkan jembatan tidak mampu menampung air, sehingga jembatannya jebol sebelah kiri, "ujarnya.
Dia menjelaskan, atas peristiwa itu pihaknya telah berkoordinasi dengan PU Kecamatan dan PU Lampung Selatan agar segera dilakukan langkah membuat jembatan sementara atu alternatif.
Baca Juga:Protes ke Pemerintah, Warga Desa Agom Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan Rusak
"Ini kan dampaknya, ada kurang lebih lima puluh kepala keluarga terisolir. Anak anaknya mau sekolah terhambat karena jembatan ini satu-satunya akses jalan penghubung dua Desa, yaitu Sabah Balau dan Desa Way Galih," ujarnya.
Kontributor : Ahmad Amri