SuaraLampung.id - Harga beras di Kota Bandar Lampung mengalami kenaikan tak lama setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Mahmud (48), pedagang besar di Pasar Tugu, Bandar Lampung, mengatakan, harga beras naik sudah sejak dua pekan terakhir.
Menurut Mahmud, kenaikan harga beras memang tidak begitu besar di angka Rp500 hingga Rp1.000 dalam dua minggu ini.
"Rinciannya itu minggu pertama BBM naik, beras naik Rp500. Terus minggu keduanya Rp1.000," ungkapnya, Jumat (23/9/2022) dikutip dari Saibumi.com--jaringan Suara.com.
Baca Juga:Sebanyak Rp1,195 Miliar Lebih Uang Bisnis Narkoba & TPPU Disita Negara
Lebih lanjut ia menyampaikan, bahwa harga paling murah beras yang ia dijual setelah menyesuaikan harga dengan kenaikan Rp. 9,500 hingga Rp. 10,500 per kilogram.
"Kalau yang diatasnya itu ada yang harga Rp. 13,000 hingga Rp. 14,500 perkilogramnya," jelasnya.
Sementara, untuk harga beras per kemasan 5 Kg dan 10 Kg juga mengalami kenaikan hingga Rp. 3,000 per pcs.
"Kayak yang Raja Udang ini sebelumnya Rp115 ribu per 10 kg, sekarang harganya Rp118 ribu per 10 kg," tuturnya.
Di lain tempat, salah seorang Ibu Rumah Tangga bernama Wiwit berusia 30 tahun mengakui bahwa harga beras mengalami kenaikan pasca diputuskannya kenaikan harga BBM per tanggal 3 September 2022.
Baca Juga:Bangun Pabrik Pengolahan Beras Modern di Sragen, Bulog Ingin Serap Hasil Petani Lokal
"Iya naik, cuma ya gimana. Kalau kayak kita ini (Masyarakat) cuma bisa pasrah aja, semoga kenaikan harga beras tidak berlangsung lama," ujarnya.
Disinggung apakah menerima bantuan langsung tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) Wiwit menyampaikan bahwa dirinya menerima bantuan tersebut.
"Iya Alhamdulillah dapet. Lumayan buat kebutuhan dapur," pungkasnya.