SuaraLampung.id - Perusahaan distributor produk kebutuhan sehari-hari PT Perdana Adhi Lestari yang berada di Jalan Soekarno-Hatta, Kalibalau Kencana, Kedamaian, Kota Bandar Lampung dibobol maling, Rabu (03/08/2022) dini hari.
Pelaku berhasil menguras ratusan jenis mata uang dolar dan logam mulia dari dalam ruangan dan brangkas milik PT Perdana Adhi Lestari.
Diduga pelaku masuk dari pagar kanan samping perusahaan tersebut dengan menggunakan satu batang bambu lalu masuk ke dalam melalui jendela.
Novian (29) petugas keamanan PT Perdana Adhi Lestari, mengatakan peristiwa pencurian itu diketahui setelah petugas kebersihan masuk ke dalam dan membersihan ruangan.
Baca Juga:Ketahuan! Wanita Ini Curi Kosmetik di Supermaket
"Tahu ada kejadian pencurian setelah petugas kebersihan ngasih kasih tahu bahwa ruangan diacak-acak, sekitar jam setengah tujuh pagi, " kata Novian Kamis (4/8/2022).
Dia menjelaskan, pelaku masuk ke dalam perusahaan dan mengambil barang berharga, berupa brangkas dan logam mulia,ratusan mata uang dolar dan sejumlah unit laptop serta handphone.
"Kayaknya pelaku masuk ke dalam dari lokasi tanah kosong pakai sebatang bambu naik lewat jendela dan ngambil barang berharga, brangkas berisi uang dolar, logam mulia, laptop dan handphone. Kalau kerugian saya enggak tahu, tapi kemarin, polisi juga sudah olah TKP, " ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, suaralampung.id, peristiwa pencurian itu dilaporkan oleh pemilik perusahaan ke Polresta Bandar Lampung.
Akibat peristiwa itu PT Perdana Adhi Lestari, mengalami kerugian, berupa uang 700 dolar Australia, 400 ringit Malaysia, 2300 dolar hongkong, 400 dolar USA, uang Rp 30 juta, enam unit laptop, uang logam, 1,5 juta, 10 gram emas Antam dan satu unit handphone.
Baca Juga:Gelapkan 8 Mobil Rental, Bidan Desy Mengaku Butuh Uang Bayar Utang Rp 1 Miliar
Berdasarkan informasi yang dihimpun, terduga pelaku berhasil diringkus oleh petugas KSKP Bakauheni.
Kepala KSKP Bakauheni AKP Ridho Rafika membenarkan, petugasnya mengamankan teduga pelaku dan masih dikembangkan di lapangan.
"Iya benar, tetapi lagi kembangkan oleh anggota Polresta karena TKPnya disana kita hanya ungkap, langsung diserahkan dikembangkan mereka belum selesai, mungkin masih ada pelaku lain,"ujarnya.
Kontributor : Ahmad Amri