Jenderal Dudung Ternyata Keturunan Wali Songo, Nama Abdurachman Diambil dari Sosok Ulama

Jenderal Dudung mengaku ia adalah keturunan salah satu walisongo

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 01 Juli 2022 | 10:38 WIB
Jenderal Dudung Ternyata Keturunan Wali Songo, Nama Abdurachman Diambil dari Sosok Ulama
Ilustrasi Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman. Jenderal Dudung keturunan wali songo. [Dok Dispenad]

SuaraLampung.id - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman pernah berseteru dengan sejumlah kelompok Islam seperti Front Pembela Islam (FPI).

Ketika menjadi Pangdam Jaya, Jenderal Dudung memerintahkan prajuritnya mencopot baliho-baliho bergambar Habib Rizieq Shihab. 

Sejak itu Jenderal Dudung diserang dengan tuduhan sebagai jenderal anti-Islam karena dianggap tidak pro terhadap kelompok Islam.

Di tengah tudingan anti-Islam, Jenderal Dudung membuat kebijakan yang justru menunjukkan keberpihakannya terhadap umat Islam. 

Baca Juga:Buka Liga Santri PSSI, KASAD Jenderal Dudung: Kelak Jadi Kebanggan bagi Pesantren

Sebagai KSAD, Jenderal Dudung membuka jalur khusus santri untuk menjadi prajurit TNI Angkatan Darat.  

Nilai Islam ternyata lekat dalam kehidupan seorang Dudung Abdurachman dimana ini bisa dilihat dari garis keturunannya. 

Jenderal Dudung mengaku ia adalah keturunan salah satu walisongo yang menyebar agama Islam di Pulau Jawa.  

"Kebetulan saya keturunan ke-15 dari Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati," ujar Dudung dikutip dari YouTube DIALOG INDONESIA.

Menurut Dudung, ayahnya adalah orang asli Cirebon. "Nenek bapak itu Nyai Hindun keturunan 15 Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)," ujarnya. 

Baca Juga:Ada Makam Ulama Guru Pendiri NU di Kompleks Militer, Jenderal Dudung Ambil Langkah Ini

Sebagai bentuk bukti kecintaannya terhadap Islam, Dudung membangun Masjid di Cirebon yang diberi nama Masjid Syarif Abdurachman.

Nama Syarif Abdurachman itu diambil dari nama Sunang Gunung Jati Syarif Hidayatullah dan Syekh Abdurachman. 

"Syarif dari Syarif Hidayatullah. Abdurachman nya ini karena saya keturunan Syekh Abdurachman. Syekh Abdurachman itu adalah keturunan Sunan Gunung Jati atau keponakan Sunan Gunung Jati. Jadi nama saya Abdrucahman itu diambil dari Syekh Abdurachman itu," jelas alumnus Akmil tahun 1988 ini.

Dudung mengaku sejak masih berpangkat kapten sudah bercita-cita membangun masjid di Cirebon karena tidak ada masjid besar di sana. 

"Jadi waktu saya kecil sering dibawa orang tua saya nyekar di sini setiap malam Jumat kok tidak ada masjid. Berangan-angan pengen membangun masjid jadi zaman pangkat kapten, mayor, bintang 2 perasaan kok sulit karena tanahnya terbatas," kata dia.

Setelah dirinya menjadi KSAD, Dudung mengetahui adanya tanah Korem kurang lebih 3 hektare di Cirebon.

"kebetulan saya jadi KSAD kenapa tanah itu tidak dimanfaatkan untuk membangun masjid makanya angan-angan saya tercapai," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak