SuaraLampung.id - Budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun mengisi acara Sinau Bareng di belakang Masjid At Taufiq di Kantor DPP PDI Perjuangan, Minggu (10/4/2022) malam.
Acara Sinau Bareng Cak Nun dihadiri oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan sejumlah elit partai berlambang kepala banteng tersebut.
Di acara itu, Cak Nun sempat menyindir masalah perpanjangan masa jabatan Presiden yang sempat jadi polemik beberapa hari belakangan.
Awalnya Cak Nun menyatakan bahwa Indonesia adalah pusat kemakmuran dunia, dan itu adalah takdir Allah.
"Bilang kepada Rusia, China, Amerika dan negara-negara superpower kalian boleh mentang-mentang hari ini tapi akan datang hari dimana Indonesia memimpin kemakmuran dunia," kata Cak Nun dikutip dari YouTube PDI Perjuangan.
Cak Nun lalu bicara mengenai Candi Borobudur yang dibangun pada abad 6 menuju 7.
Menurut dia, di puncak Borobudur ada antena namanya Catra. Catra itu, kata Cak Nun, adalah antena untuk menyerap rizki Allah, alam semesta dan langit.
"Rizki dari langit untuk bumi itu antenanya di Indonesia. Kalau Indonesia tidak jadi superpower berarti pemimpinnya yang salah," ujar dia.
"Kalau Indonesia tidak makmur melebihi negara-negara lain berarti ada yang salah dengan kepemimpinan nasional," lanjut suami Novia Kolopaking ini.
Baca Juga:Singgung Pelengseran Soeharto hingga Ayu Ting Ting, Sekjen PDIP Komentari Demo Mahasiswa
Karena itu Cak Nun mengimbau kepada masyarakat Indonesia jangan salah memilih pemimpin. Cak Nun juga menyinggung mengenai perpanjangan jabatan presiden tiga periode.
"Maka mulai sekarang, mulai besok kalian harus cerdas menentukan pemimpin kalian. Kalau dua kali ga bisa, jangan sampai tiga kali," tegas Cak Nun disambut tepuk tangan hadirin.
Cak Nun kembali membicarakan mengenai Borobudur yang menurutnya dibuat nenek moyang dengan kesadaran bahwa Allah mentakdirkan negeri ini menjadi pusat kesejahteraan.
"Borobudur dulu itu diciptakan nenek moyang kita dengan kesadaran Allah mentakdirkan negeri ini jadi pusat kesejahteraan alam semesta dan dunia. Maka pemimpinnya harus mempunyai kecerdasan Ketuhanan selain kecerdasan keduniaan," ujar Cak Nun.