SuaraLampung.id - Delapan jenazah pekerja menara Palapa Timur Telematika (PT PTT) yang menjadi korban pembantaian Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, diterbangkan ke kampung halaman masing-masing, Selasa (8/3/2022).
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan kedelapan jenazah korban OPM tersebut, telah diterbangkan melalui Bandara Moses Kilangin Timika.
Jenazah itu diterbangkan setelah diidentifikasi di RSUD Mimika, dan dilepas dengan prosesi penghormatan kepada delapan jenazah karyawan PT PTT sebagai bentuk penghargaan tanda jasa kepada para pahlawan pembangunan di Tanah Papua.
Jenazah kedelapan korban itu dievakuasi melalui Jakarta lima jenazah, yakni jenazah Syaril Nurdiansyah dan almarhum Eko Septiansyah dimakamkan di Jakarta, jenazah Bili Galdi Balion dimakamkan di Bandung, jenazah Ibo dimakamkan di Subang, dan jenazah Jamaluddin dimakamkan di Rangkasbitung.
Sedangkan jenazah Bona Simanulang diberangkatkan menuju Palu, Sulawesi Tengah, dan jenazah Bebi Tabuni diterbangkan ke Ilaga, Kabupaten Puncak, kata Kamal.
Ia menambahkan kedelapan korban pembantaian OPM itu dievakuasi Senin (7/3/2022) setelah sebelumnya Sabtu (5/3/2022) satu-satunya korban selamat, yakni Nelson Sarira dievakuasi ke Timika.
Pembantaian yang dilakukan OPM, Rabu (2/3/2022) di kamp karyawan PT PTT yang sedang memperbaiki BTS3 yang berlokasi di kampung Jenggeran, perbatasan Kabupaten Puncak dengan Kabupaten Intan Jaya.
"Nelson Sarira selamat setelah berhasil melarikan diri dan bersembunyi disemak-semak hingga akhirnya memberitahukan insiden yang dialami mereka yang terekam di CCTV BTS3," kata Kombes Kamal.
Baca Juga:8 Jenazah Karyawan PT PTT Korban Penembakan OPM Berhasil Dievakuasi ke RSUD Mimika untuk Diautopsi