Miliki Jaringan Gas Medis, Pemkot Metro Jamin Ketersediaan Oksigen di RSUD Ahmad Yani

Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin menjelaskan, jaringan gas medis ini dibuat untuk memenuhi pasokan oksigen

Wakos Reza Gautama
Sabtu, 19 Februari 2022 | 09:16 WIB
Miliki Jaringan Gas Medis, Pemkot Metro Jamin Ketersediaan Oksigen di RSUD Ahmad Yani
Ilustrasi Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin. Pemkot Metro jamin ketersediaan oksigen karena memiliki jaringan gas medis. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Pemerintah Kota Metro menjamin ketersediaan oksigen di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jenderal Ahmad Yani karena sudah memiliki jaringan gas medis.

Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin menjelaskan, jaringan gas medis ini dibuat untuk memenuhi pasokan oksigen bagi pasien di RSUD Jenderal Ahmad Yani. 

"Pemerintah terus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan oksigen. Kita telah bekerja sama dengan industri-industri dalam negeri, untuk mengamankan pasokan oksigen medis yang dibutuhkan masyarakat. Sehingga kebutuhan oksigen kita bisa terpenuhi untuk masyarakat," jelas Wahdi usai meninjau jaringan gas medis tersebut, Jumat (18/2/2022).

Ia mengatakan adanya tabung sentral oksigen ini, juga merupakan hasil evaluasi dari peristiwa saat RSUD Jenderal Ahmad Yani sempat mengalami kekurangan oksigen saat pasien COVID-19 membludak. 

Baca Juga:Diduga Depresi, Anggota Polisi Briptu MSH Lompat dari Angkot yang Sedang Melaju di Matraman

"Hal ini adalah proses pembelajaran kita, dahulu pada saat genting kita membutuhkan oksigen, namun ketersediaan oksigen sangat terbatas pada waktu itu, maka langkah ini kita tempuh untuk solusi sebagai antisipasi agar kita tidak kekurangan oksigen,” ucapnya.

Wahdi menuturkan, tabung sentral oksigen dengan kapasitas lima ton atau 5.000 liter itu setara dengan 1.500 tabung oksigen dan apabila dalam kondisi pemakaian normal maka jumlah itu akan mampu bertahan selama satu bulan ke depan.

"Kalau normal seperti saat ini kebutuhan oksigen kita per hari itu 50 tabung, satu tank itu bisa untuk satu bulan,” paparnya. 

Kemudian, imbuhnya, dengan adanya liquid itu, tentu akan lebih ada penghematan anggaran, karena sudah diatur secara teknis sehingga oksigen tidak terbuang begitu saja. Misalnya oksigen yang tersisa di tabung oksigen yang sudah digunakan.

Ia menjelaskan, RSUD Jenderal Ahmad Yani membutuhkan hal tersebut mengingat rumah sakit itu merupakan yang terbesar di Bumi Sai Wawai dan menjadi salah satu rumah sakit rujukan dari daerah lain di Provinsi Lampung.

Baca Juga:Kapolda: 60 Persen Angka Kematian Akibat Covid-19 pada Lansia karena Belum Divaksin

“Tentunya ini akan menjadi rujukan, top rujukan di antara sekian banyak rumah sakit di regional 2 yang ada di Provinsi Lampung. Jadi, kasus-kasus yang tidak bisa tertangani di rumah sakit tipe C dan D, masuknya di sini ini salah satunya,” paparnya. 

Direktur RSUD A Yani Metro, Fitri Agustina menuturkan, tabung sentral tersebut langsung tersambung pada jaringan pipa ke kamar-kamar pasien. Dari mutu dan kualitas sarana dan prasarananya, tabung sentral ini lebih efektif dibanding tabung oksigen yang biasa.

"Untuk kualitasnya juga lebih bagus, pada intinya dari segi mutu sarana prasarana lebih bagus oksigen sentral," paparnya. 

Ia menambahkan, dengan adanya tank liquid sentral ini ditambah oksigen kemasan dalam tabung kecil di rumah sakit sebanyak 350 tabung, ketersediaan oksigen Kota Metro tercukupi. 

"Artinya di kondisi pademi COVID-19 ini mudah-mudahan ketersediaan oksigen di RSUD Jenderal A Yani Metro aman," tandasnya. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini