"Tapi ada syariatnya yang tidak sesuai dengan kita. Dia menghancurkan berhala-berhala itu tidak harus diteladani. Itu ajaran yang sesuai dengan ajaran Nabi Ibrahim. Nabi Muhammad tidak menghancurkan berhala-berhala," beber Quraish Shihab.
"Buktinya apa? Sahabat-sahabat beliau yang paham agama ketika ke Mesir, Irak, ketika ke Syiria itu menemukan berhala-berhala. Mereka tidak hancurkan," lanjutnya lagi.
Najwa Shihab lalu menanyakan sikap Nabi Muhammad SAW yang menghancurkan berhala ketika masuk Mekkah.
"Tapi kan ketika Nabi Muhammad SAW sempat menghancurkan berhala ketika di Mekkah," cecar Najwa.
Baca Juga:Kronologi Penendang Sesajen Gunung Semeru hingga Viral: Berakhir Minta Maaf
"Mekkah itu punya status khusus. Mekkah itu adalah tanah suci yang oleh Allah dan Rasul-Nya dinyatakan tidak boleh dihuni kecuali orang beragama Islam," tutur Quraish Shihab.
Quraish Shihab menganalogikan adanya kebijakan yang dikenal dengan visa. Visa itu kebijakan negara dalam konteks menjaga keamanan dan menampakkan keindahan.
Sehingga bisa saja satu orang dilarang negara masuk ke negara itu karena bertentangan dengan falsafah dan ketentuannya.
"Islam melarang non muslim masuk ke sana (Mekkah). Kalau begitu masih dibutuhkan berhala-berhala itu di sana? Tidak. Silakan pindahkan saja, hancurkan saja," tuturnya.
Menurut Quraish Shihab apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW di Mekkah menghancurkan berhala berbeda konteksnya dengan perbuatan orang yang menendang sesajen di Gunung Semeru.
Baca Juga:Tertangkap! Ini 4 Fakta Penangkapan Pria Penendang Sesajen Gunung Semeru
"Jangan pakai itu di sini, beda konteks. Jadi kalau ada orang tendang sesajen justru tidak Islami. Islam suruh biarkan saja, kenapa mau dilarang?" papar Quraish Shihab.