Setiba sang anak di London, ia menulis surat untuk ayahnya. Sang anak menceritakan bahwa Bustanil Arifin telah berbuat kurang ajar selama penerbangan. Bustanil meminta kepada putrinya untuk tidak mengadukan hal itu ke M Jasin.
"Rasa sedih dan marah bercampur aduk dengan rasa kecewa menghentak bersamaan dalam diri saya, karena tindakan Bustanil Arifin itu. Saya juga tidak bisa membayangkan kepiluan hati istri saya sebagai seorang ibu yang salah seorang anggota keluarganya telah disakiti," kata M Jasin.
Surat Jasin tak Digubris Soeharto
Tak terima dengan perlakuan Bustanil Arifin terhadap anaknya, M Jasin mengirim surat ke Presiden Soeharto, Jenderal Panggabean dan Jenderal Sumitro. Jasin memberitahu perilaku tak terpuji Bustanil terhadap putrinya.
Baca Juga:Polisi Tetapkan 7 Tersangka Kasus Kekerasan Seksual dan Penganiayaan Anak di Malang
Sayangnya aduan Jasin tidak digubris Soeharto. Menurut David Jenkins, ini karena Bustanil Arifin adalah kerabat Soeharto. Istri Bustanil Arifin adalah kerabat dari Ibu Tien Soeharto.
"Dia menganggap dirinya dapat melakukan apa saja yang dikehendakinya karena dia mempunyai kedudukan, kekayaan dan hubungan keluarga dengan Soeharto. Dia berpikir semua orang dapat diperlakukan sama,” kata Jasin.
Jasin sempat berinisiatif menemui Soeharto untuk membicarakan hal itu, Soeharto tidak mau menerimanya. Hanya Jenderal Sumitro yang merespons surat aduan Jasin.
Sepulang Bustanil dari New York, ia dipanggil Sumitro. Sumitro memarahi Bustanil dan memintanya menemui Jasin untuk meminta maaf.
Dihajar Sampai Babak Belur
Baca Juga:Ditelepon saat Cekcok Arteria Dahlan vs Anak Jenderal, Prasetio Ungkap Isi Percakapannya
Datanglah Bustanil Arifin menemui Jasin di rumahnya. Baru tiba di depan rumah, Bustanil sudah disambut bogem mentah dari ajudan Jasin. Terjadilah keributan di depan rumah Jasin. Mendengar suara ribut-ribut, Jasin keluar.