Ada Selisih Kas dalam Laporan Keuangan, Dua Pegawai KPK Dijatuhi Sanksi

Dua pegawai KPK ini dijatuhi hukuman karena ditemukan adanya selisih kas

Wakos Reza Gautama
Selasa, 23 November 2021 | 14:14 WIB
Ada Selisih Kas dalam Laporan Keuangan, Dua Pegawai KPK Dijatuhi Sanksi
Ilustrasi Gedung KPK merah putih di Jakarta. Dua pegawai KPK dijatuhi sanksi. [Antara]

SuaraLampung.id - Dua pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dijatuhkan sanksi ringan karena terbukti melanggar etik. 

Dua pegawai KPK yang dikenai sanksi ringan ialah Kepala Biro Keuangan KPK Arif Waluyo dan Plt Kepala Bagian Perbendaharaan KPK Juliharto.

Dua pegawai KPK ini dijatuhi hukuman karena ditemukan adanya selisih kas sejumlah Rp 33.437.894 dalam laporan keuangan KPK semester I tahun 2020.  

"Menghukum para terperiksa dengan sanksi ringan berupa permintaan maaf secara tertutup," kata Anggota Dewas KPK Albertina Ho yang juga sebagai Ketua Majelis Etik saat membacakan putusan yang disiarkan secara daring, Selasa (23/11/2021) dikutip dari ANTARA.

Baca Juga:Sidang Dewas: 2 Pejabat KPK Tak Becus Bina Bawahan, Sanksinya Minta Maaf Secara Tertutup

Abertina menyatakan terperiksa I Arif Waluyo dan terperiksa II Juliharto terbukti bersalah melanggar kode etik dan pedoman perilaku berupa mengabaikan kewajibannya membimbing insan KPK dalam melaksanakan tugas dan tidak menyelesaikan tugas secara akuntabel dan tuntas sebagaimana diatur dalam Pasal Pasal 8 Ayat (1) huruf g dan Pasal 7 Ayat (1) huruf e Peraturan Dewan Pengawas Nomor 02 Tahun 2020 tentang Penegakan Kode Etik dan Pedoman Perilaku KPK.

Adapun hal memberatkan, yaitu para terperiksa yang memegang jabatan struktural seharusnya menjadi contoh dan teladan dalam pelaksanaan kode etik dan pedoman perilaku KPK minimal di unit atau satuan kerjanya.

Sedangkan hal meringankan, yakni para terperiksa menyadari akan kekeliruannya dan akan memperbaiki di kemudian hari dan para terperiksa belum pernah dijatuhi sanksi pelanggaran etik.

Anggota Dewas KPK Syamsuddin Haris mengungkapkan terperiksa I atas nama Arif Waluyo selaku Kepala Biro Keuangan dan terperiksa II Juliharto selaku Plt Kepala Bagian Perbendaharaan secara struktural membawahi Bendahara Pengeluaran, Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP), dan Bendahara Penerimaan.

Namun, Arif Waluyo belum memiliki program pembinaan bagi para bendahara dan Juliharto juga belum memiliki program pembinaan dan bimbingan tugas bagi para bendahara tersebut.

Baca Juga:Eks Penyidik KPK Bongkar Fakta Hitam Pimpinan KPK Lili Pintauli Siregar

Haris menjelaskan pada 9 September 2020, Inspektorat KPK mengeluarkan Laporan Manajamen Semester I Tahun Anggaran 2020 yang memuat temuan terdapat selisih kas sejumlah Rp 33.437.894.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini