Material atap menara yang berbentuk lingkaran ini terbuat dari semen dan plat baja yang sama persis dengan material untuk membuat kubah masjid. Di atas lingkaran (atap) terdapat simbol atau lambang bulan dan bintang yang juga terbuat dari plat baja.
Pada bagian dalam Menara Masjid Taqwa Kota Metro berbentuk rongga-rongga, dan tinggi setiap rongga ± 2 m. Untuk menghubungkan antara satu rongga dengan rongga yang lainnya menggunakan tangga yang terbuat dari besi.
Secara fungsional, menara Masjid Taqwa Kota Metro dapat dikatakan sebagai bagian dari elemen ruang yang hadir dalam seni bina masjid.
Bangunan menara Masjid Taqwa Kota Metro memiliki bentuk awal selinder polos tanpa ornamen, namun setelah direnovasi pada tahun 2013 ditambahkan elemen-elemen di bagian pangkal luar menara.
Baca Juga:Polda Lampung Gelar Festival Mural 2021, Angkat Tema Vaksinasi COVID-19
Menara Masjid Kota Metro berfungsi sebagai bangunan tinggi untuk meletakkan beberapa alat pengeras suara. Lebih dari itu, menurut Grabar dalam Sumintardja (2003, 7), menara masjid menjadi lambang penguat untuk menyatakan kehadiran (komunitas) Islam.
Saat ini Menara Masjid Taqwa Kota Metro menjadi bangunan yang tersisa dari masjid utama yang telah direnovasi pada tahun 2013. Pondasi bangunan Menara Masjid Taqwa Kota Metro tidak tampak di permukaan tanah, sehingga menara mulai terlihat silinder sejak dari pangkalnya.
Bangunan menara ini terbuat dari batu bata, batu belah, besi, pasir dan semen. Identifikasi ini juga dapat mudah diobservasi dari bangunan yang masih kokoh berdiri yang mencitrakan bentuk awal bangunan Menara Masjid Taqwa Kota Metro sampai sekarang ini.
Bangunan Menara Masjid Taqwa Kota Metro sebagai simbol pusat peradaban Islam di Metro dengan menggunakan konsep catur gatra tunggal dapat menjadi laboratorium lapangan (field laboratory) pengetahuan kearifan lokal masyarakat Jawa tentang tata ruang yang didasarkan pada filosofi keseimbangan berbagai aspek pendukung kehidupan.
Keberadaannya juga dapat menjadi penjaga memori kolektif masa lampau berkenaan dengan sejarah wilayah dan menguatkan identitas masyarakat dan identitas budaya Metro sebagai generasi penerus dari para kolonis yang menempati wilayah Metro.
Baca Juga:Transaksi Lampung Craft 2021 Capai Rp 1,3 Miliar
Bangunan Menara Masjid Taqwa Kota Metro memiliki tingkat keterancaman yang sangat tinggi saat ini maupun masa yang akan datang. Sebagai sebuah tinggalan sejarah yang masih ditemukan jejaknya, bangunan ini merupakan bukti otentik dan saksi bisu perkembangan sejarah Metro dari aspek religiusitas.
Lokasinya yang berada di pusat dan jantung kota, akan selalu bersaing dengan kebutuhan ruang dan pembangunan-pembangunan fisik serta modernisasi perkotaan.
Sehingga ancaman kerusakan hingga pemusnahan bangunan sangat jelas apabila selalu disandingkan dengan kebutuhan pembangunan ruang baru, faktor ekonomi, dan modernisasi.
Karena itu perlindungan keberadaan Bangunan Menara Masjid Taqwa Kota Metro adalah kebutuhan mendesak.Bangunan Menara Mesjid Taqwa sendiri tengah dikaji untuk ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya di Kota Metro.
Penulis: Ahmad Muzakki ( Dosen IAIN Metro dan Anggota TACB Metro)
NB