Tragis, PMI asal Lampung Timur Tewas di Hotel saat Jalani Karantina COVID-19 di Taiwan

PMI asal Lampung Timur ini tewas saat menjalani karantina di hotel di Taiwan

Wakos Reza Gautama
Minggu, 24 Oktober 2021 | 09:27 WIB
Tragis, PMI asal Lampung Timur Tewas di Hotel saat Jalani Karantina COVID-19 di Taiwan
Keluarga PMI asal Lampung Timur yang tewas di hotel saat karantina COVID-19. [Suaralampung.id/Santo]

SuaraLampung.id - Nasib nahas menimpa pekerja migran Indonesia (PMI) asal Lampung Timur Nurningsih (50). 

Nurningsih, warga Dusun VI, Desa Tanjung Intan, Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur, meninggal di Taiwan pada Juni 2021.

Kematian Nurningsih terbilang cukup tragis. Pasalnya PMI asal Lampung Timur ini tewas saat menjalani karantina di hotel di Taiwan. Hotel tempat ia dikarantina kebakaran.

Asap mengepul membuat Nurningsih kesulitan mendapat oksigen. Ia pun meregang nyawa di dalam kamar karantina. Setelah melalui perjuangan panjang, jenazah Nurningsih tiba di kampung halamannya di Lampung Timur, Sabtu (23/10/2021).

Baca Juga:Detik-detik Petir Menyambar 9 Orang di Way Jepara Lampung Timur, Dua Tewas

"Ibu meninggal di hotel di Taiwan sana, karena hotelnya kebakaran. Sebenarnya ibu mau pulang ke Indonesia tapi dikarantina lebih dulu karena katanya terpapar Covid 19," awal cerita yang dilontarkan Riki Nugroho, anak Nurningsih.

Riki yang duduk didampingi ayah dan pamannya mulai menceritakan peristiwa sebelum ibunya meninggal. Menurutnya pada 29 Juni 2021, Nurningsih sempat melakukan komunikasi melalui WhatsApp dengan menggunakan video Call.

Inti percakapannya bahwa Ningsih akan pulang ke Indonesia namun harus dikarantina karena terpapar Covid 19.

Pada 30 Juni 2021, keluarga mendapat kabar buruk dari agency bahwa hotel tempat Nurningsih menjalani karantina, kebakaran. Kebakaran hotel tersebut mengakibatkan Pekerja Migran Indonesia tersebut meninggal dunia.

"Kalau informasi yang kami terima, hotel yang terbakar di lantai 2 dan 3, sementara ibu saya ada di lantai 8. Katanya ibu kehabisan oksigen karena kamar hotel tempat ibu di karantina dipenuhi asap," kata Riki dengan nada tersengal sedih.

Baca Juga:Kasus Covid-19 di Kalbar Naik Lagi, Diduga Dibawa Pekerja Migran yang Pulang dari Malaysia

Sementara itu, Edy Supanto yang masih keluarga korban menjelaskan, birokrasi pemulangan jenazah ibu dua anak itu cukup pelik dengan alasan di tengah pandemi Covid 19. Butuh waktu 113 hari bagi pihak keluarga untuk memulangkan jenazah Nurningsih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini