Kenali Gejala dan Penyebab Hipoglikemia yang Diderita Dorce Gamalama

Penyakit hipoglikemia yang dialami Dorce Gamalama memiliki ciri-ciri lemas, pusing bahkan susah konsentrasi.

Wakos Reza Gautama
Senin, 11 Oktober 2021 | 12:16 WIB
Kenali Gejala dan Penyebab Hipoglikemia yang Diderita Dorce Gamalama
Ilustrasi Dorce Gamalama dirawat di rumah sakit karena menderita hipoglikemia. [Instagram/@zacymirza_]

SuaraLampung.id - Artis Dorce Gamalama dilarikan ke rumah sakit. Dorce didiagnosa mengalami hipoglikemia.

Penyakit hipoglikemia yang dialami Dorce Gamalama memiliki ciri-ciri lemas, pusing bahkan susah konsentrasi. 

pesialis saraf dr. Fakhrunnisa, Sp.S, dari Universitas Indonesia menjelaskan hipoglikemia adalah istilah medis yang mengacu pada kondisi ketika kadar gula atau glukosa dalam darah terlalu rendah.

Glukosa adalah sumber energi utama untuk otak dan tubuh. Kisaran normal kadar glukosa darah 70-140 miligram per desiliter (mg/dL).

Baca Juga:Dokter Ungkap Alasan Pengidap Diabetes Rentan Alami Gula Darah Rendah

Kadar pada setiap orang berbeda berdasarkan makanan terakhir dan hal-hal lain, termasuk obat-obatan yang diminum.

"Jika kadar gula darah turun terlalu rendah, diperlukan perawatan segera untuk menghindari risiko seperti kejang, pingsan, hingga kerusakan otak,” kata dokter Spesialis Penanggung Jawab yang menangani Dorce Gamalama di Primaya Hospital Bekasi Barat, dikutip dari keterangan resmi, Senin (11/10/2021) dikutip dari ANTARA.

Glukosa berperan menyediakan energi yang dibutuhkan untuk kinerja tubuh sehari-hari. Organ yang paling memerlukan glukosa adalah otak.

Otak manusia penuh dengan neuron yang terus memanfaatkan glukosa untuk menjalankan fungsi seperti berpikir, belajar, dan mengingat sesuatu.

Ketika otak tidak mendapatkan cukup glukosa, neuron tidak memiliki bahan bakar yang dibutuhkan untuk berkomunikasi dengan seluruh tubuh dan tak dapat melakukan tugasnya dengan baik.

Baca Juga:CEK FAKTA: Kabar Duka Dorce Gamalama Meninggal dan Beri Pesan Terakhir Ini, Benarkah?

Hipoglikemia terjadi antara lain karena penggunaan insulin dan penggunaan obat lain yang tidak sesuai dengan dosis oleh penderita diabetes.

Penyebab lainnya adalah kurangnya asupan karbohidrat yang diproses oleh tubuh menjadi glukosa, menjalankan puasa berlebih atau terlambat makan, melakukan aktivitas fisik dengan intensitas tinggi dalam waktu lama, mengonsumsi minuman beralkohol berlebih, produksi insulin berlebih oleh tubuh, kekurangan hormon yang bertugas mengatur produksi glukosa, serta mengalami penyakit kritis tertentu seperti hepatitis, sirosis hati, atau tumor pankreas.

Penderita diabetes lebih rentan mengalami hipoglikemia karena obat-obatan dan insulin yang digunakan melebihi dosis. Insulin berperan mengendalikan glukosa, termasuk menurunkan kadar gula darah yang terlalu tinggi.

Tapi ada risiko tubuh justru kelebihan insulin jika digunakan secara tidak tepat sehingga kadar gula darah pun tidak sekadar turun, tapi malah turun di bawah normal.

“Siapa pun bisa terkena hipoglikemia ketika ada faktor risikonya. Misalnya seseorang yang berpuasa atau telat makan sehingga asupan karbohidratnya kurang, atau seseorang yang memforsir tenaganya dalam suatu aktivitas. Tapi yang paling sering mengalami hipoglikemia adalah para pengidap diabetes karena faktor penggunaan insulin dan obat yang tidak sesuai dengan dosis,” kata dia.

Orang yang mengalami hipoglikemia cenderung merasa tidak nyaman, tubuhnya lemas, sulit berkonsentrasi, gemetar, pusing, mengantuk, kelaparan sehingga aktivitasnya sehari-hari terganggu, badan gemetar, berkeringat, merasa kelaparan, kebingungan, pandangan mata ganda atau kabur, hilang keseimbangan, mudah marah, bicara tidak jelas, dan masih merasa lelah saat bangun tidur pada pagi hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini